Warna Primer dan Sekunder – Bicara desain, tentulah harus bicara warna. Cara untuk mengetahui berapa banyak warna yang ada di dunia ini adalah mulai dengan berapa banyak bayangan cahaya yang benar-benar bisa dilihat oleh mata manusia. Saking banyaknya warna itu, kita perlu mengelompokkannya menjadi beberapa jenis. Dua di antaranya adalah warna primer dan sekunder.
Lalu, berapa banyak sebenarnya warna yang ada di dunia? Menurut peneliti, jawabannya adalah 1.000 warna cahaya. Dalam nuansa itu, kita bisa mendeteksi 100 tingkat nuansa merah-hijau yang berbeda. Kita juga bisa melihat 100 level warna kuning biru. Hasilnya, ada sekitar 10 juta warna di dunia yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Mengapa Memahami Warna Itu Penting?
Warna primer dan sekunder merupakan warna yang wajib dipahami dengan baik oleh para calon desainer Saat menyajikan ide desain, pilihan warna yang kamu ambil sangat penting. Banyak survei dilakukan pada masyarakat umum untuk mengetahui preferensi warna berdasarkan kelompok usia. Anak-anak misalnya, cenderung menyukai warna-warna yang cerah seperti merah, kuning dan oranye.
Di sisi lain, orang-orang yang lebih tua menyukai warna dan nada yang lebih lembut dan sophisticated seperti nuansa biru. Sangat penting bagi seorang desainer untuk memahami bagaimana cara warna disatukan atau diciptakan karena hal ini dapat membantu dalam pemilihan skema warna yang tepat untuk usia tertentu. Lain kali kalau kamu lewat di depan poster, perhatikanlah warnanya. Pemilihan warna tersebut dilakukan dengan penuh kecermatan dan kehati-hatian, loh!
Lalu, apa sebenarnya perbedaan warna primer dan warna sekunder? Apa saja yang termasuk ke dalam kedua jenis warna tersebut? Simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!
Pengertian Warna Primer
Seperti namanya, warna primer adalah warna utama. Warna yang termasuk warna primer adalah warna yang tidak bisa diciptakan dengan mencampurkan warna-warna lain. Warna primer memiliki cirinya sendiri.
Ketika memikirkan warna, secara otomatis kamu akan mengingat warna-warna primer ini. Itulah sebabnya kenapa warna primer sering juga disebut sebagai ‘orang tua asli’ dari semua warna yang ada. Secara teori dapat disimpulkan bahwa warna primer adalah akar dari setiap warna. Warna-warna ini juga merupakan warna yang fundamental dalam penglihatan manusia.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ketahui Perbedaan Marvel dan DC Berikut Ini!
Warna-warna yang Termasuk Primer
Warna primer pada dasarnya terdiri dari 3 macam. Hanya saja, masing-masing orang bekerja dengan warna primer yang berbeda. Seniman yang bekerja menggunakan pigmen cat warna primernya adalah merah, kuning dan biru (Red, Yellow, Blue/RYB). Sementara desainer yang bekerja dengan menggunakan spektrum cahaya, warna primernya adalah merah, hijau dan biru (Red, Green, Blue/RGB). Semua warna ini diibaratkan seperti blok bangunan yang membangun warna-warna lain yang ada.
Seorang seniman lukis menggunakan palet RYB karena mereka menggambarkan asosiasi hubungan fisik antar warna lewat proses pencampuran cat. Desainer di sisi lain, bekerja dengan menggunakan media digital. Mereka memanfaatkan model RGB karena warna-warna tersebut diambil oleh fotoreseptor mata kita.
Pemahaman tentang warna primer merupakan metode penting yang digunakan untuk menciptakan persepsi berbagai warna. Misalnya dalam tampilan elektronik, pencetakan warna dan lukisan. Persepsi yang berhubungan dengan kombinasi warna primer tertentu bisa diprediksi lewat model pencampuran yang sesuai. Misalnya saja metode aditif atau subtraktif yang mencerminkan konsep fisika mengenai bagaimana cahaya berinteraksi dengan media fisik hingga akhirnya sampai ke retina dan diterjemahkan oleh otak.
Pengertian Warna Sekunder
Desain serta seni membutuhkan pemahaman tentang apa yang membentuk warna sekunder. Seniman akan berurusan dengan pigmen menggunakan model warna subtraktif yakni ketika kamu memiliki satu set warna primer dan kamu bisa membuat warna sekunder. Lalu, apa pengertian warna sekunder?
Tidak seperti warna primer yang tidak bisa diciptakan karena merupakan warna murni, warna sekunder perlu diciptakan. Lalu, bagaimana kamu bisa membuat warna sekunder? Caranya ada adalah mencampurkan dua warna primer yang ada.
Warna-warna yang Termasuk Sekunder
Seperti yang sudah dijelaskan, warna sekunder terdiri dari percampuran warna primer. Seniman yang bekerja dengan pigmen cat memiliki warna sekunder hijau, ungu dan oranye. Bagaimana kamu bisa mendapatkan warna-warna ini? Simak formulanya sebagai berikut:
- Biru dengan kuning yang dicampurkan, akan menghasilkan warna hijau
- Merah dan biru yang dicampurkan, akan menghasilkan warna ungu
- Kuning dan merah yang dicampurkan, akan menghasilkan warna oranye
Warna sekunder yang bisa kamu dapatkan sebenarnya bergantung pada proporsi campuran warna primer yang kamu gunakan. Misalnya, ketika kamu menambahkan lebih banyak warna kuning ke dalam campuran merah-kuning, kamu akan mendapatkan warna oranye kemerahan. Sebaliknya, kalau kamu menambahkan lebih banyak warna kuning dibanding merah, kamu akan mendapatkan warna oranye kekuningan.
Untuk desainer yang bekerja dengan spektrum cahaya, warna primernya terdiri dari magenta, kuning dan cyan. Dalam dunia desain dan percetakan warna-warna inilah yang dikenal sebagai CMYK (Cyan, Magenta, Yellow and Key/Black). Itulah sebabnya printer kamu terdiri dari keempat warna ini. Adapun formula dari ketiga warna sekunder ini adalah:
- Cyan. Cyan bisa diterjemahkan sebagai warna antara hijau dan biru pada spektrum cahaya tampak. Panjang gelombangnya berada antara 490 dan 520 nm
- Magenta. Magenta dibuat dengan kombinasi warna biru dan mewah yang sama. Dalam color wheel warna aditif, magenta berada di antara biru dan merah.
- Yellow. Yellow atau kuning adalah warna sekunder yang dihasilkan dengan menggabungkan warna merah dan hijau pada intensitas yang sama
Baca Juga: Mengenal Perubahan Iklim, Dampak, dan Cara Tepat Menghadapinya
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar warna primer dan sekunder. Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang dunia desain, kamu bisa mendengarkan podcast yang di-host oleh DesignRant. Podcast berjudul Desain Komunikasi Visual bukan Desain Visual Bersama Melekbareng ini cocok buat kamu yang sedang ingin menggali lebih jauh tentang dunia desain.
So, jangan lupa download aplikasi Noice rumah konten audio Indonesia di Google Play atau App Store supaya kamu lebih mudah memilih ribuan konten menarik lainnya!
Podcast “Pojok Opini Weekend”