Tantangan & Tips Menjadi Single parent – Memiliki anggota keluarga lengkap dengan suasana harmonis tentunya menjadi impian setiap orang. Hanya saja, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Beberapa harus hidup sebagai single parent; entah itu karena perceraian ataupun pasangan yang meninggal dunia.
Apa pun alasannya, menjadi orang tua tunggal bukanlah perkara mudah karena ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, pandangan negatif dari masyarakat tentang orang tua tunggal, harus menjalankan peran ganda sebagai ibu juga ayah, belum lagi urusan finansial yang menjadi timpang akibat ditinggal pasangan.
Selain tiga tantangan yang telah disebutkan di atas, inilah tantangan lain yang juga perlu disadari oleh para orang tua tunggal. Cari tahu penjelasannya dan cara mengatasinya berikut ini, yuk!
Tantangan Orang Tua Tunggal & Cara Menghadapi
1. Tantangan Stigma Buruk Masyarakat Tentang Single Parent
Menjadi ibu atau ayah tunggal sangatlah berat, apalagi jika kita tinggal di lingkungan yang masih memiliki stigma negatif tentang orang tua tunggal. Di Indonesia sendiri, masih ada orang-orang yang punya pemikiran buruk terhadap orang tua tunggal utamanya single mom.
Bahkan, ada pula yang memandang single mom sebagai aib atau sesuatu yang tabu. Itulah yang membuat perjuangan single parent tidaklah mudah. Lalu, bagaimana sih cara kita menyikapi kondisi seperti ini?
Pertama, kamu perlu tahu bahwa menjadi single mom/dad bukanlah sesuatu yang memalukan. Kedua, kamu harus sadar bahwa kita tidak punya kuasa untuk mengendalikan opini atau pemikiran orang lain.
Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah mengendalikan pikiran kita terhadap kondisi diri sendiri. Tanyakan pada dirimu apakah kamu sudah menerima statusmu sebagai orang tua tunggal?
Ketika kita sudah menerima bagaimana kondisi diri sendiri, maka omongan orang lain tak lagi menjadi masalah. Kamu pun bisa lebih kuat menjalani masa depan bersama anak-anak. Selain itu, jangan ragu untuk mengembangkan diri ke arah yang positif, ya!
2. Tantangan untuk Mengembalikan Rasa Percaya Diri
Tak sedikit orang tua tunggal merasa rendah diri akibat stigma negatif yang kerap melekat padanya. Itu sebabnya kamu perlu mencari tahu cara menumbuhkan kembali rasa percaya diri pasca bercerai. Berikut tipsnya.
- Olahraga Merupakan Salah Satu Kunci
Menjaga tubuh tetap sehat merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, melakukan olahraga secara teratur menjadi sangat penting karena aktivitas ini mampu melepaskan endorfin yang dapat menghasilkan keadaan pikiran yang lebih positif dan menyenangkan.
- Berikan Afirmasi Positif Pada Diri Sendiri
Memberikan afirmasi positif ternyata bisa menjadi jurus jitu untuk menjaga kesehatan pikiran. Di sisi lain, kata-kata afirmasi juga bisa membantu para single parent untuk menciptakan hidup yang lebih bahagia dan percaya diri.
Inilah beberapa contoh kalimat afirmasi positif yang bisa kamu ucapkan pada diri sendiri:
- Aku baik-baik saja.
- Kebahagiaan adalah pilihan dan hari ini aku memilih untuk bahagia.
- Berbeda itu wajar dan bukan berarti salah.
- Aku bisa menerima diriku apa adanya.
- Aku yakin aku kuat.
- Aku merasa percaya diri untuk terus maju.
- Tentukan Tujuan Hidup yang Baru
Yang lalu biarlah berlalu. Kini, saatnya kamu menentukan tujuan hidup yang baru. Jadikanlah buah hatimu sebagai alasan untuk bertahan di masa kini dan nanti. Dengan memiliki tujuan hidup yang baru dan jelas, kamu pun bakal lebih yakin untuk melewati hari-hari berikutnya.
Baca juga: Tips Menjadi Single Parent yang Tangguh
3. Tantangan Emosional Saat Menjadi Single Parent
Perasaan sedih, kecewa, cemas, sekaligus kewalahan kerap dirasakan oleh mereka yang baru mengalami perceraian maupun pasangan meninggal dunia.
Jika kamu merasakan perasaan tersebut secara berlarut-larut, bukan tidak mungkin kamu akan meluapkannya dengan cara yang tidak baik. Contohnya lebih mudah tersinggung atau marah, membatasi makanan masuk ke tubuh, hingga kecanduan alkohol atau obat-obatan terlarang.
Selain itu, emosi yang tidak stabil juga rentan membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan seperti depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), insomnia, sampai obesitas.
Untuk mengatasinya, pertama-tama mintalah waktu sendiri supaya kamu bisa melepaskan rasa sakit yang ada di hatimu. Move on memang tidak selalu mudah, tetapi perlahan kamu harus bangkit dan maju ke depan untuk anak-anakmu.
Kalu kamu merasa perlu untuk mendapatkan bantuan dari ahli, silakan menghubungi psikolog, konselor, atau psikiater agar kamu bisa melakukan konsultasi terkait masalahmu.
4. Tantangan Mengasuh Anak Seorang Diri
Mengasuh anak bersama pasangan saja rasanya penuh tantangan, apalagi harus membesarkan anak seorang diri. Sudah pasti ini bukan pekerjaan yang mudah. Sebagai single parent kamu harus bisa membagi waktu antara anak dan pekerjaan. Terlalu sibuk bekerja bisa membuat anak merasa kurang diperhatikan.
Supaya tidak kehilangan waktu kebersamaan dengan si kecil, ketika memiliki waktu luang kamu bisa fokuskan untuk berinteraksi dengan anak. Ajak mereka bermain, membacakan cerita, memasak makanan kesukaannya, atau sekadar bercengkerama.
Meski hanya sebentar, jika kamu benar-benar mencurahkan perhatian saat bersama si kecil, hal tersebut bisa menjadi momen berkesan bagi anak.
5. Tantangan Finansial
Mengatur keuangan pasca bercerai atau pasangan meninggal juga menjadi salah satu perjuangan single parent. Jika dulu kebutuhan bisa ditanggung berdua bersama pasangan, setelah menjadi orang tua tunggal kamu harus bekerja seorang diri untuk memenuhi keperluan rumah tangga dan si kecil.
Untuk mengatasi masalah keuangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah carilah pemasukan yang stabil. Jika pemasukan dari pekerjaan utama kurang mencukupi, kamu bisa mencari pekerjaan sampingan, baik menjadi seorang freelancer ataupun berjualan.
Tips selanjutnya alokasikan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu. Kalau masih ada dana, kamu bisa mengalokasikannya untuk melunasi utang bila memang ada.
Setelah itu, siapkan dana darurat dan lindungi diri dengan asuransi untuk meminimalisasi kerugian akibat risiko tak terduga. Untuk menunjang kebutuhan di masa depan, kamu bisa menyisihkan sebagian dana yang ada buat diinvestasikan.
Baca juga: Pengertian Strict Parents dan Dampaknya Bagi Anak
Itulah lima tantangan yang harus dihadapi oleh single parent. Meski terasa berat, kuatkan hatimu dan tataplah masa depan dengan berani! Supaya tidak salah langkah dalam mengasuh anak, kamu juga bisa mendengarkan tips-tips dari audiobook berjudul 13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do yang tersedia di Noice—rumah konten audio Indonesia.
Unduh aplikasi Noice melalui PlayStore atau App Store. Selain aplikasi, audiobook Merawat Luka Batin juga dapat didengarkan melalui web player Noice.