Rekomendasi buku mindfulness – Di tengah kepadatan aktivitas harian dan gencarnya informasi di era digital seperti sekarang, bisa jadi kamu merasa sulit untuk berada di sini dan kini. Tak terkecuali bagaimana mengakui dan mengendalikan emosi negatif, serta mencoba lebih rileks.
Mempraktikkan mindfulness terasa penting demi mencapai keseimbangan dalam hidupmu. Bahkan, penelitian menunjukkan bersikap mindfulness bisa menambah kebahagiaan dan membantu kamu mencapai tujuan hidup yang lebih besar lagi.
Pertanyaannya, dari mana kamu harus mulai belajar mindfulness? Buku adalah sumber terbaik untuk mempelajari mindfulness dari berbagai sisi. Cocok untuk pemula, rekomendasi buku tentang mindfulness berikut bisa memberimu beragam insight menarik. Sebelumnya, mari kita telaah lagi apa itu mindfulness, yuk!
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental: Sederhana Saja, Kok!
Apa Itu Mindfulness?
Mindfulness sebetulnya berupa konsep sederhana tentang memusatkan perhatian pada momen di sini dan kini. Mindfulness mendorong kamu lebih mawas diri dengan emosi, perasaan, situasi sekitar, serta permasalahan yang sedang dialami. Mindfulness memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Membantu pikiran lebih fokus pada situasi saat ini
- Menikmati hidup saat ini
- Menghadapi stres secara positif
- Belajar lebih mencintai diri sendiri.
Lalu, apa saja rekomendasi buku mindfulness yang bisa dijadikan pegangan bagi pemula sepertimu? Ini daftarnya.
Rekomendasi Buku Mindfulness
1. The Art of Happiness – Dalai Lama & Howard C. Cutler
Rekomendasi buku mindfulness yang pertama adalah karya Dalai Lama ke-14 dan Howard C. Cutler. Buku the Art of Happiness menekankan definisi kebahagiaan sebagai keadaan, cara, dan kebiasaan berpikir yang menumbuhkan kepuasan serta kedamaian batin. Secara alami manusia itu bahagia, baik, dan damai.
Perilaku agresif dan egois muncul akibat pengondisian dan rasa frustrasi ketika kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi, yaitu air, tempat tinggal, makanan, serta kebahagiaan. Melalui tanya jawab dengan Howard C. Cutler, buku ini mengupas sudut pandang Dalai Lama tentang The Art of Happiness. Menjadi bahagia perlu diawali dengan mengubah cara berpikir yang butuh kerja keras dan hanya diri sendiri yang bisa mengubahnya.
Ide Pokok “The Art of Happiness”
Dalai Lama & Howard C. Cutler
2. Going Offline – Desi Anwar
Desi Anwar, jurnalis senior, menuturkan bagaimana saat ini manusia mudah merasa tertinggal jika tidak memegang gadget. Era teknologi cepat menuntut orang memperoleh informasi sekilat mungkin lewat gadget sehingga jumlah aktivitas harian bersama perangkat teknologi terus bertambah.
Going Offline hadir sebagai pengingat untuk rutin meletakkan gadget yang dipunya. Tidak perlu sekaligus dalam waktu lama, tetapi mulai sedikit demi sedikit dan lakukan secara rutin. Desi Anwar mengusulkan beberapa kegiatan alternatif yang tetap menyenangkan ketika dilakukan tanpa gadget, mulai dari membaca buku fisik, berbincang dengan orang lain, mengamati alam, dan berjalan di sekitar rumah.
Ide Pokok “Going Offline”
3. Merawat Luka Batin – dr. Jiemi Ardian
Sosok dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ, cukup populer di dunia maya melalui kampanye kesehatan mental yang ia gaungkan. Dalam buku Merawat Luka Batin, dr. Jiemi membahas bagaimana proses berpikir lebih kritis ketika perasaan seseorang sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja, khususnya situasi depresi.
Kondisi depresi membuat seseorang cenderung ingin menjauhi pola yang merusak dirinya, tetapi kadang terasa sulit karena terjadi kekeliruan dalam proses berpikir. Namun, menyadari pikiran tersebut keliru bukan hal gampang lho.
Maka, dr. Jiemi memaparkan cara seseorang memahami sisi tergelap dirinya dan berlatih mindfulness guna menangani pikiran tentang keinginan menyakiti diri sendiri. Buku ini berperan sebagai alat self-help praktis untuk mengenali dan mengatasi depresi dini, tetapi tidak menggantikan peran tenaga profesional, baik psikolog klinis maupun psikiater.
Ide Pokok “Merawat Luka Batin”
4. Mindfulness Based Business – Sudhamek AWS
Berbisnis dengan hati, mungkinkah? Sudhamek AWS, Chairman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. menunjukkannya melalui buku Mindfulness Based Business. Ia menulis bahwa bisnis pun mempunyai dimensi vertikal karena semua yang diusahakan kelak perlu dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Sudhamek lalu menuangkan gagasan mindfulness-based business ke dalam delapan bab.
Ia mengurai bagaimana pemikiran spiritualitas berbisnis tercetus sampai langkah penerapannya. Studi kasus pun diselipkan di tiap bab supaya pembaca bisa memahami praktik mindfulness. Sudhamek yakin, praktik bisnis dapat menjadi wahana bertransformasi diri, serta diaplikasikan di beberapa sektor, yaitu LSM, pejabat tinggi, organisasi keagamaan dan lintas agama, serta komunitas bisnis.
Ide Pokok “Mindfulness Based Business”
5. The Practicing Mind – Thomas Sterner
“The Practicing Mind” karya Thomas Sterner membahas tentang bagaimana kita dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup dengan mengembangkan pola pikir “practicing mind“. Dalam buku ini, Sterner menekankan pentingnya fokus pada proses dan upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, bukan hanya pada hasil akhir.
Sterner menekankan bahwa latihan dan konsistensi adalah kunci untuk mencapai keahlian dan kesuksesan. Dia mengajarkan pembaca untuk memfokuskan perhatian pada tugas yang dihadapi, dan melatih pikiran untuk kembali ke fokus tersebut setiap kali teralihkan. Sterner juga menyarankan untuk menerima kesalahan sebagai bagian dari proses belajar, dan untuk memfokuskan energi pada upaya untuk memperbaiki diri dari kesalahan tersebut.
Buku ini juga membahas pentingnya merencanakan dan mengatur waktu dengan bijak, serta mengurangi distraksi dan menghindari multitasking. Sterner menyarankan untuk memprioritaskan tugas yang paling penting dan menyelesaikan satu tugas sebelum beralih ke yang lain.
Ide Pokok “The Practicing Mind”
6. The Art of Stopping Time – Pedram Shojai
“The Art of Stopping Time” karya Pedram Shojai membahas tentang bagaimana kita dapat mengelola waktu dan menemukan keseimbangan dalam hidup kita. Shojai mengajarkan pembaca untuk memprioritaskan waktu kita dan mengambil langkah-langkah konkrit untuk meminimalisir distraksi dan mencapai keseimbangan.
Shojai menekankan pentingnya untuk menyadari bagaimana kita menghabiskan waktu kita dan bagaimana kita dapat mengelola waktu kita secara lebih efektif. Dia menyarankan untuk melakukan refleksi terhadap nilai-nilai hidup kita dan untuk menentukan apa yang benar-benar penting bagi kita.
Buku ini juga membahas pentingnya mengambil waktu untuk diri sendiri dan untuk bersantai. Shojai menyarankan untuk mempraktikkan meditasi, berolahraga, dan mengambil waktu untuk hobi yang disukai. Buku ini juga membahas pentingnya menghubungkan diri dengan alam dan lingkungan sekitar.
Ide Pokok “The Art of Stopping Time”
Baca juga: Bukan Jalan-Jalan dan Bikin Postingan, Ini Cara Self Healing yang Lebih Tepat
Apakah kamu sudah pernah membaca satu dari daftar rekomendasi buku mindfulness di atas? Buku-buku tersebut akan memperkaya wawasanmu tentang mindfulness dan penerapannya dalam aktivitas sehari-hari.
Kamu bisa lho dengerin cuplikan buku-buku di atas melalui audiobook di Noice. Temukan juga obrolan seputar topik favorit kamu melalui berbagai audio format yang ada di Noice, seperti podcast, radio online, dan audioseries.
Jangan lupa download dahulu aplikasi Noice di PlayStore atau AppStore. Dengan Noice, dengerin rangkuman buku favorit kapan saja dan di mana saja jadi lebih seru!