Rangkuman Buku A History of God – Manusia merupakan makhluk yang sangat unik. Meski mempunyai kemampuan hidup secara mandiri, manusia punya kecenderungan untuk mencari sosok lebih besar. Dalam hal ini, sosok tersebut adalah Tuhan. Dalam rangkuman buku A History of God, Karen Armstrong mengungkapkan, upaya manusia untuk menemukan Tuhan sejak dahulu, lebih dari 4 ribu tahun yang lalu.
Cerita tentang pencarian Tuhan dalam sejarah manusia terangkum secara menarik dalam buku A History of God. Apalagi, Armstrong melakukan riset yang sangat mendalam dalam proses penyusunan buku ini. Penasaran dengan isinya, kan? Biar kamu tak lagi penasaran, simak rangkuman buku Karen Armstrong ini, yuk!
Perkembangan Konsep Ketuhanan dalam Sejarah Manusia
Di awal pembahasan buku, Armstrong mengungkapkan pentingnya aspek spiritual dalam kehidupan manusia di zaman dulu. Armstrong mencontohkan fenomena tersebut dalam tatanan kehidupan masyarakat Mesopotamia dan Iran kuno.
Dalam kesehariannya, orang-orang Mesopotamia dan Iran kuno tidak bisa lepas dari keberadaan sosok yang mereka sucikan. Bahkan, kepercayaan tersebut mendorong kemajuan budaya masyarakat di era tersebut. Para dewa pun kerap diasosiasikan dengan kekuatan alam.
Selanjutnya, Armstrong juga membahas tentang Ten Commandment dalam Taurat yang memberikan konsep Tuhan secara berbeda dibanding era sebelumnya. Dalam konsep ini, Tuhan bersifat tunggal. Meski begitu, pada masa yang sama juga banyak masyarakat yang masih memiliki pemahaman tentang paganisme.
Dalam pengamatan Armstrong, konsep Tuhan dalam sejarah manusia juga dipengaruhi oleh budaya. Tuhan kerap dianggap sebagai sumber keadilan dan kebebasan. Hal ini dapat dilihat pada budaya Yahudi yang sangat dipengaruhi oleh orang-orang Yunani.
Pergeseran terkait konsep Tuhan terjadi dalam berbagai agama. Tidak hanya Yahudi, tetapi juga Islam dan Kristen. Bahkan, Armstrong mengungkapkan kalau pergeseran konsep tersebut terus berlangsung sampai sekarang.
Baca Juga: Rangkuman Buku Homo Deus, Cerita Tentang Masa Depan Umat Manusia
Ide Pokok “A History of God”
Rangkuman Buku A History of God: Perspektif Tuhan dalam 3 Agama Besar
Selanjutnya, saat membaca rangkuman buku A History of God, kamu akan memperoleh pemahaman tentang konsep Tuhan dalam 3 agama besar, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiganya memang dikenal sebagai agama samawi. Namun, konsep Ketuhanan dalam agama-agama tersebut ternyata sangat berlainan.
1. Tuhan dalam Agama Yahudi
Tuhan orang-orang Israel beda dengan kaum pagan. Mereka menyatakan diri sebagai keturunan Abraham dan Yakub. Awalnya, mereka punya pemahaman yang sama tentang kekuatan ilahi. Namun, mereka kemudian menyembah Tuhan tunggal yang sebenarnya adalah Dewa Langit atau Tuhan Tinggi menurut paganisme.
Dalam kitab kejadian, Tuhan disebut sebagai Yahweh dan Elohim. Elohim merupakan Tuhan Tinggi versi orang Israel. Sementara itu, Yahweh adalah Tuhan nenek moyang. Mengacu pada data tersebut, Armstrong mengungkapkan kalau konsep Tuhan orang Israel mungkin terjadi akibat perpaduan 2 dewa pagan dari daerah berbeda.
Namun, situasinya berubah ketika orang-orang Israel terbebas dari perbudakan di Mesir. Mereka tak lagi mengenal Yahweh dan Elohim sebagai Tuhan. Sebagai gantinya, Yahweh adalah Tuhan Tunggal yang menjanjikan Tuhan Pelindung orang-orang Israel.
2. Tuhan dalam Agama Kristen
Penganut Kristen mempercayai konsep Tuhan tunggal yang ada dalam diri Yesus. Yesus hadir sebagai mesias bagi umatnya. Namun, tahukah kamu kalau catatan tentang kehidupan Yesus sangat minim. Apalagi, Injil Markus yang mengungkapkan cerita Yesus muncul 40 tahun setelah kematiannya.
Banyak orang Yahudi percaya kalau Yesus adalah mesias dan merupakan keturunan Raja Daud. Yesus pun bersabda kalau kerajaan Tuhan akan segera datang. Namun, sekitar 30 Masehi, Yesus wafat dan disalib. Orang-orang pun bingung dengan konsep Tuhan Yesus yang mereka percayai.
Konsep Tuhan harus diatur lagi. Apalagi, bagaimana bisa seorang mesias dieksekusi layaknya seorang kriminal. Hal tersebut tentu tidak bisa lagi diterima oleh orang-orang Yahudi yang menganggap Yesus sebagai mesias.
Rasul Paulus menjelaskan, Yesus mati dan tersiksa di atas salib sebagai penebus dosa. Paulus pun menyebutkan Yesus sebagai Anak Tuhan. Paulus yang beragama Yahudi tidak pernah mengatakan kalau Kristus adalah Tuhan. Demikian pula Yesus yang tak pernah mengaku sebagai Tuhan.
Konsep Yesus sebagai Anak Tuhan dari Paulus memperoleh pertentangan. Hingga akhirnya, sekitar 80 Masehi, terjadi perpecahan. Muncul kelompok orang yang tak lagi menjunjung Taurat dan beribadah di bawah Yahudi.
Mereka pun mempercayai agama baru yang disebut Kristen. Tuhan mereka berbeda dengan Tuhan orang-orang Yahudi. Mereka percaya kalau Tuhan membawa kasih sayang, beda dengan Tuhan Yahudi yang suka berperang.
3. Tuhan dalam Agama Islam
Sejarah Nabi Muhammad bisa dipelajari sangat rinci. Beda dengan Yesus. Muhammad pun menjadi sosok yang membawa agama Islam ke tanah Arab. Sebelum kedatangan Islam, Arab penuh dengan penganut paganisme dan mengenal banyak dewa.
Armstrong menyebutkan peristiwa Muhammad memperoleh wahyu pertama di Gua Hira. Di situ, dia menggambarkan kalau Muhammad mengira kalau wahyunya tersebut berkaitan dengan upaya untuk mengembalikan kepercayaan orang-orang Arab ke agama terdahulu.
Namun, anggapannya itu salah. Wahyu yang diterimanya dari Malaikat Jibril ternyata adalah ajaran agama yang benar-benar baru. Islam mengenal konsep menyerahkan diri kepada Allah. Islam mendorong penganutnya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Alquran mendorong umat Islam untuk berbuat kebaikan. Armstrong pun menggambarkan Alquran sebagai kitab suci dengan bahasa pengantar yang indah. Keindahan bahasa itulah yang membuat banyak orang mudah tertarik dengan Islam dan menjadi bagian dari penganutnya.
Pemahaman antara Konsep Tuhan dan Sains dalam Berbagai Agama
Budaya dan agama merupakan dua bidang yang saling berkaitan. Keberadaan budaya membuat agama dapat terus berkembang. Dalam rangkuman buku A History of God, Armstrong mengatakan kalau dunia Islam di Arab dipengaruhi oleh budaya sains dan filosofi Yunani.
Perpaduan antara budaya Yunani dan Arab memunculkan disiplin ilmu yang disebut sebagai falsafah. Berbeda dengan penganut agama lain, para pemikir Islam berupaya untuk memadukan antara pemikiran rasional dengan Alquran. Mereka percaya kalau sains dan keyakinan adalah sebuah kesatuan.
Fenomena yang terjadi di dunia Islam ini memberi pengaruh sangat kuat terhadap penganut agama lain. Pemikir Yahudi turut mencoba untuk menyatukan pemikiran antara konsep Tuhan dengan sains. Hal serupa juga berlaku di lingkup agama Kristen.
Upaya Mencari Tuhan di Era Modern
Pencarian Tuhan tidak berhenti hanya pada kemunculan agama. Pencarian Tuhan di era modern memunculkan kepercayaan baru, termasuk di antaranya adalah ateisme dan nihilisme. Beberapa nama yang mempunyai keterkaitan dengan kepercayaan tersebut di antaranya adalah Nietzsche, Freud, Darwin, serta Marx. Menurut orang-orang yang menganut kepercayaan ateisme dan nihilisme, Tuhan merupakan konsep yang semu.
Di sisi lain, perkembangan 3 agama samawi berlangsung kian masif. Perkembangan tersebut kerap dibarengi dengan berbagai permasalahan, termasuk di antaranya adalah intelorenasi serta politisasi agama.
Baca Juga: Rangkuman Buku Sapiens, Cerita Tentang Sejarah Manusia
Itulah rangkuman buku singkat terkait A History of God dari Karen Armstrong. Kamu bisa mendengarkannya secara lebih jelas lewat audiobook di Noice. Yuk, download Noice di AppStore dan PlayStore gratis. Lewat Noice, kamu bisa mendengarkan berbagai podcast, audiobook, serta konten audio menarik.
Ide Pokok “A History of God”