13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do – Mendidik anak merupakan tugas serta tanggung jawab penting setiap orang tua. Namun, apakah kamu siap untuk menjadi orang tua bermental kuat yang mampu mendorong tumbuh kembang anak dengan baik? Rangkuman buku 13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do bisa jadi bekal penting agar kamu bisa menjadi orang tua yang baik.
Orang tua dengan mental kuat bakal mendorong anaknya untuk mempunyai kemampuan serupa. Mereka akan mendorong anak untuk berjuang, tak gentar menghadapi rasa takut, serta mengajarkan anak untuk belajar dari setiap kesalahan. Semua pengalaman tersebut membuat anak mampu mencapai potensi tertingginya dalam kehidupan.
Lalu, bagaimana cara orang tua bermental kuat dalam mendidik anak? Dalam rangkuman buku karya Amy Morin, ada 13 tips penting yang perlu kamu perhatikan, yaitu:
1. Jangan Biasakan Anak Playing Victim
Dalam bedah buku 13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do, kamu akan mendapati sikap orang tua yang menjauhkan anaknya dari kebiasaan playing victim. Sebagai gantinya, mereka akan memotivasi anak untuk lebih bersemangat dan berjuang. Selain itu, orang tua juga dapat mengarahkan hal-hal mana yang perlu ditingkatkan pada diri anak.
2. Jangan Merasa Bersalah Kepada Anak
Perasaan bersalah dapat menimbulkan strategi parenting yang tak sehat. Contohnya adalah selalu mengiyakan permintaan anak atau terlalu memanjakan mereka, dan lain sebagainya. Perasaan bersalah tetap dirasakan oleh orang tua bermental kuat. Namun, hal tersebut masih termasuk aspek yang bisa ditoleransi.
3. Anak Bukan Pusat dari Alam Semesta
Banyak orang tua yang kerap menganggap kalau anaknya selayaknya pusat semesta alam. Alhasil, setiap perhatian harus selalu tertuju ke anak. Namun, sikap berbeda ada pada orang tua bermental kuat. Rangkuman buku ini mengungkapkan bagaimana mereka mendorong anak untuk fokus pada apa yang mereka miliki dan kemudian menawarkannya kepada dunia.
4. Orang Tua adalah Guide, bukan Pelindung
Banyak orang tua mengalami ketakutan ketika anak melakukan tindakan tertentu. Entah itu takut anak terjatuh, menangis, terluka, dan semacamnya. Namun, kamu perlu tahu kalau lingkungan yang terlalu aman dapat menekan perkembangan si kecil. Alih-alih sebagai pelindung, orang tua bermental kuat menempatkan dirinya sebagai seorang pemandu anak.
5. Anak Bukanlah Bos
Orang tua yang punya mental lemah kerap menyerah ketika berhadapan dengan anak. Alhasil, anak mempunyai power lebih besar dibanding orang tuanya. Kondisi seperti ini bukanlah situasi yang sehat untuk perkembangan mereka. Oleh karena itu, kamu perlu menekankan hierarki yang jelas dalam hubungan antara anak dengan orang tua.
6. Anak Bukanlah Sosok yang Sempurna
Ekspektasi tinggi kepada anak memang bagus. Namun, jangan menetapkan keinginan yang muluk-muluk. Apalagi, sampai mengharapkan anak melakukan berbagai hal dengan sempurna.
Anak bisa saja mempunyai kelebihan dalam satu bidang dan lemah di bidang lain. Sebagai orang tua, kamu perlu fokus untuk mendorong anak dalam mengembangkan kelebihannya. Dengan begitu, anak bisa menjadi versi yang terbaik dari dirinya sendiri.
Baca Juga: Rekomendasi Podcast Psikologi Terbaik, Edukatif dan Inspiratif
Ide Pokok
“13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do”
7. Memberikan Anak Tanggung Jawab
Ciri lain dari orang tua dengan mental kuat adalah memberi tanggung jawab kepada anak. Mereka tak akan mengatakan, “Saya tak perlu membebani anak dengan tugas bersih-bersih. Biarlah anak-anak menjadi anak-anak”. Sekilas, kata-kata itu memang terdengar bagus, tetapi tidak bijak.
Orang tua bermental kuat mempunyai kecenderungan untuk memberi anak tanggung jawab. Tujuannya adalah memberi kesempatan bagi anak untuk mempelajari keahlian tertentu. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh sebagai pribadi bertanggung jawab serta berkeahlian.
8. Berjuang dan Rasa Sakit adalah Bagian dari Proses Belajar
Jatuh dan terluka yang dirasakan oleh anak merupakan hal yang biasa. Orang tua harus kuat ketika melihat anak merasakan kesakitan tersebut. Rasa sakit itu adalah bagian dari upaya mereka untuk berjuang.
Meski begitu, orang tua juga tetap perlu memberi support dan bantuan kepada anak dalam mengatasi rasa sakitnya. Selain itu, orang tua perlu memberi motivasi agar anak bisa percaya diri dalam melakukan apa saja yang mereka inginkan.
9. Ajari Anak Cara Mengatur Emosi
Terkadang, anak akan menangis, bersedih, marah, atau duduk tenang. Biarkan anak mengenali emosi yang tengah dirasakannya. Hal ini membantu anak untuk belajar dalam mengelola emosi dan bersikap mandiri.
10. Dorong Anak Belajar dari Kesalahan
Saat mengerjakan PR, banyak orang tua mengoreksi setiap kesalahan tugas anak. Hal ini terlihat sederhana. Namun, kamu harus tahu kalau kesalahan merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran.
Orang tua dengan mental kuat membiarkan anak untuk melakukan kesalahan. Dari situ, anak bisa belajar mengenal konsekuensi dari setiap kesalahan yang mereka lakukan. Dengan begitu, anak bisa belajar untuk memperbaikinya.
11. Bedakan Antara Disiplin dan Hukuman
Orang tua perlu memiliki pandangan yang jelas antara disiplin dan hukuman. Disiplin adalah upaya untuk mengajarkan anak agar melakukan hal yang lebih baik di masa depan. Sementara itu, hukuman merupakan konsekuensi yang harus diterima anak ketika melakukan kesalahan.
12. Tak Biasa Mengambil Jalan Pintas
Menyerah kepada permintaan anak merupakan hal yang mudah dan gampang. Contohnya, memilih untuk membersihkan mainan anak. Padahal, kamu bisa mengajarkan anak untuk membereskan mainannya sendiri.
Jalan pintas yang terasa sangat praktis dan mudah dapat menimbulkan efek yang buruk terhadap pola pikir anak. Oleh karena itu, kamu harus memiliki batas toleransi terhadap ketidaknyamanan menghadapi permintaan atau tangisan anak.
13. Fokus Pada Tujuan
Banyak orang tua yang lupa tugasnya dalam mendidik anak. Apalagi, ada banyak gangguan yang menjadi distraksi, mulai dari pekerjaan rumah tangga, pekerjaan kantor, media sosial, dan lain sebagainya.
Orang tua bermental kuat akan bisa fokus pada apa yang mereka anggap bernilai tinggi. Hal tersebut tidak lain adalah tanggung jawab terhadap anak. Oleh karena itu, pastikan kalau kamu fokus untuk memberi ruang yang positif agar anak bisa berkembang dengan baik.
Baca Juga: Rangkuman Buku Toxic Positivity: 5 Kunci Insight yang Penting Kamu Ketahui
Nah, itulah 13 poin penting yang menjadi rangkuman buku karya dari Amy Morin. Kamu pun bisa mendengarkan bedah buku 13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do secara lengkap di Noice. Selain buku parenting ini, ada banyak audiobook menarik lain yang tak kalah bermanfaatnya, lho! Yuk, segera unduh aplikasi Noice di PlayStore dan AppStore. Gratis!
Ide Pokok
“13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do”