Personal Branding – Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa personal branding menjadi hal yang wajib dimiliki para pebisnis. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Aspek ini juga tak kalah pentingnya untuk semua orang, bahkan apabila kamu sedang berjibaku untuk mendapatkan karier yang tepat dan tentunya paling baik.
Membangun citra pribadi akan menentukan bagaimana penilaian orang terhadap diri kamu. Misalnya, apakah kamu ingin orang lain mengenali dirimu sebagai YouTuber hebat, pembicara andal, atau penulis lepas yang sangat profesional. Tak hanya itu, citra diri juga menjadi penilaian perusahaan terhadap calon kandidat, lho!
Definisi Personal Branding
Jadi, apa itu personal branding? Secara umum, personal branding artinya suatu proses membentuk citra diri kamu untuk target audiens. Hal ini dikaitkan dengan berbagai unsur lain dalam diri, seperti tujuan yang hendak kamu capai dan keyakinan yang kamu miliki. Mudahnya, ini adalah bagaimana cara memasarkan diri sekaligus karier yang kamu miliki sebagai suatu merek.
Personal Branding juga menjadi suatu proses yang terjadi secara kontinyu untuk terus mengembangkan sekaligus menjaga kesan maupun reputasi terhadap seseorang, kelompok, atau suatu organisasi. Karakter kamu akan menjadi cara memasarkan diri kamu sendiri. Gabungan dari pengalaman, persona, dan keterampilan yang kamu ingin supaya terlihat oleh audiens.
Intinya, personal branding adalah bagaimana kesan yang kamu dapatkan dari orang lain terhadap citra maupun reputasi diri.
Manfaat Personal Branding
Membuka Banyak Peluang
Personal branding dapat membantumu menjadi lebih mudah diingat oleh teman-teman ataupun orang lain, hal ini suatu saat nanti tentu akan menguntungkan karena di masa depan kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi, sebab siapa tahu hal tersebut justru akan mengantarkanmu ke peluang-peluang yang ada.
Misal, kamu sudah membangun personal branding sebagai penyiar atau MC informal di berbagai acara. Di masa depan apabila ada teman atau sekadar kenalanmu yang menjadi panitia di sebuah acara musik, maka bisa dipastikan namamu akan menjadi kandidat teratas yang akan diberi kesempatan untuk menjadi MC di acara tersebut.
Membuat Lebih Percaya Diri
Membangun personal branding secara tidak langsung akan ikut meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Hal tersebut terjadi lantaran kita akan menjadi lebih maksimal dan semangat dalam melakukan hal yang kita kuasai.
Dalam dunia kerja, menjadi lebih percaya diri sangat penting karena biasanya orang-orang yang penuh percaya diri akan memiliki self-value serta self-esteem yang kuat sehingga berperan dalam loyalitas serta integritas terhadap pekerjaan yang diberikan. Namun, percaya diri juga secukupnya saja, jangan sampai berlebihan hingga dicap overconfidence.
Membangun Networking
Seiring waktu kita membangun personal branding, maka jalinan koneksi atau relasi pun akan bertambah dengan sendirinya. Terlebih lagi jika reputasimu sudah terbangun dengan baik, maka akan semakin mudah bagimu untuk menjalin koneksi atau bahkan pertemanan dengan siapa saja.
Dengan luasnya jaringan pertemanan, baik di bidang yang ditekuni maupun tidak, maka akan ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapat. Salah satunya adalah informasi ter-update mengenai hal-hal yang berkaitan dengan industri dari orang-orang terpercaya.
Kredibilitas
Manfaat lain dari membangun self branding adalah membangun kredibilitas terhadap diri sendiri. Apabila kita membranding diri sebagai sinefil yang suka mengulas film dan serial televisi, maka publik akan dengan sendirinya menilai kita sangat kredibel di bidang sinema seperti yang selama ini kita tunjukkan. Kredibel juga tidak hanya berkaitan dengan seberapa mampu menguasai sesuatu, namun juga bisa tentang seberapa jauh kita bisa dipercaya untuk menangani sesuatu yang diberikan.
Baca juga: Rekomendasi Podcast Self Improvement untuk Hidup yang Lebih Baik
Ide Pokok
“Never Eat Alone”
Tips & Cara Membangun Personal Branding
Membentuk branding personal jadi hal penting untuk dilakukan. Sebab, melalui hal tersebut, kamu bisa dengan mudah memperoleh kepercayaan, menjalin relasi, menguatkan kredibilitas, meningkatkan rasa percaya diri, dan pastinya menjadi cara untuk mempromosikan diri sendiri pada orang lain.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa membangun branding personal hendaknya dilakukan dengan cara yang tepat. Sebab, hal ini berhubungan dengan citra diri, kesan, reputasi, atau penilaian dari orang lain. Oleh karena itu, kamu perlu tahu cara membangun personal branding yang efektif, berikut langkahnya:
1. Memahami Diri Sendiri
Hal paling utama yang perlu kamu lakukan adalah memahami diri kamu sendiri. Tips yang bisa kamu ikuti adalah memilih segmen tertentu yang hendak kamu tingkatkan dalam membangun reputasi. Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa lebih mudah nantinya untuk mempromosikan diri di lingkungan profesional.
Cara paling mudah yang bisa kamu lakukan untuk dapat memahami diri sendiri, misalnya mengenali apa kekuatan yang kamu punya, apa yang memotivasi kamu sehingga tetap semangat, dan apa saja hal yang bertentangan dengan dirimu. Apabila kamu merasa kesulitan menemukan jawabannya, tidak ada salahnya bertanya pada keluarga atau orang terdekatmu.
2. Mengenali Keunggulan dan Potensi Diri
Cara membangun personal branding selanjutnya yaitu mengetahui potensi dan keunggulan yang hendak kamu pasarkan pada orang lain. Lebih mudahnya, kamu harus mengenali diri sendiri dengan baik sekaligus menjadi diri sendiri apa adanya. Nantinya, ini akan membuat kamu lebih mudah menentukan audiens target.
3. Perluas Jaringan
Tidak ketinggalan, personal branding juga dibentuk melalui relasi atau jaringan yang terjalin dengan baik. Ini akan membantu kamu mengembangkan lingkup profesional yang lebih ideal. Makin besar relasi yang kamu bangun, makin besar pula interaksi yang terbentuk. Dengan begitu, kemungkinan orang lain akan mengenali branding personal dirimu juga tentunya lebih besar. Jangan lupa, sebanyak 85% dari semua lingkup profesional diisi lewat relasi, lho!
4. Kenali Audiens
Selanjutnya, pastikan kamu sudah tahu siapa audiens target yang hendak kamu tuju. Makin cepat kamu bisa menentukan audiens, kamu akan makin mudah menyusun profil. Misalnya, tujuan kamu adalah para perekrut atau manajer rekrutmen. Langkah awal yang bisa kamu lakukan untuk membangun branding yaitu melakukan pembaruan profil sosial media profesional seperti LinkedIn. Sementara itu, kalau target kamu adalah para pemilik usaha untuk menawarkan jasa desain, kamu bisa membuat portofolio yang menarik untuk mengesankan mereka.
5. Buat Perbedaan
Personal branding juga menunjukkan bagaimana kamu memiliki karakter yang berbeda dan unik dari orang lain. Perbedaan sendiri memiliki tiga komponen penting, yaitu konteks, infrastruktur, dan konten. Konteks memiliki kaitan dengan cara kamu menyampaikan sesuatu. Lalu, konten mengacu pada informasi yang hendak kamu sampaikan pada audiens, dan infrastruktur menjadi pendukung antara konteks dan konten.
Contoh mudahnya bisa kamu perhatikan pada pelawak yang ada di Indonesia. Sebut saja yang populer ada Cak Lontong dan Sule. Keduanya punya konten humor yang tidak sama juga gaya berpakaian dan bicara yang berbeda.
6. Bijak Menggunakan Media Sosial
Media sosial menjadi pintu terbaik yang bisa kamu gunakan untuk menguatkan personal branding sekaligus mendekatkan diri dengan audiens target. Sebab, hampir semua penduduk dunia, tak terkecuali Indonesia menggunakan sosial media. Kamu dapat memulai dengan perkenalan pada ruang terbatas, misalnya teman dekat. Selanjutnya, lanjutkan dengan mempromosikan diri pada ruang lingkup profesional.
Hindari menggunakan bahasa yang terkesan dibuat-buat atau tidak original, lebih baik kamu tetap berbicara dengan bahasa yang umum kamu pakai tanpa menghilangkan sopan santun. Tidak masalah apakah itu untuk menjalin relasi bisnis karena paling penting adalah tetap menjadi dirimu sendiri.
7. Kembangkan Website dan Konten
Langkah terakhir membangun personal branding yaitu melalui konten dan website. Situs web bisa berperan menjadi sarana komunikasi dan menyampaikan pesan. Selanjutnya, isi website dengan konten yang positif dan memang sesuai dengan target yang hendak kamu tuju. Misalnya, kamu ingin dikenal sebagai penulis profesional, kamu bisa membagi tips menulis dengan tepat, tips menghindari plagiasi, atau bagaimana bisa menjadi penulis konten yang baik. Lalu, kamu bisa membagi konten tersebut di media sosial sehingga lebih banyak lagi audiens yang membacanya.
8. Jangan Bohong
Perihal personal branding, terdapat slogan populer berbunyi “fake it until you make it” yang memiliki sering dipakai untuk memotivasi seseorang agar mampu mencapai keinginannya. Namun, hal tersebut justru jangan sampai dijadikan pembenaran dengan mengambil karya orang lain.
Bagian terpenting dalam membangun personal branding adalah orisinalitas. Dibanding berpura-pura dengan cara mengambil karya orang, lebih baik berpura-pura dengan cara membuat konten ala-ala seolah-olah kalian sudah mencapainya. Setidaknya, kalian tidak merusak reputasi dengan mencuri karya orang.
9. Pahami Industri
Strategi yang matang sangat diperlukan sebelum kamu mulai membangun personal branding. Hal pertama yang perlu kamu lakukan tentu adalah meriset, mulai dari riset potensi diri, calon audiens, hingga para pemain di industri yang ingin kamu geluti. Sebab nantinya kamu akan bersaing dengan orang lain yang sudah memulai lebih dulu.
Kamu bisa mempelajari segala hal tentang mereka seperti konten yang dibuat, etos kerja, hingga personality yang dibangun. Dengan mempelajari calon lawan-lawanmu, maka kamu akan bisa memanfaatkan celah di kelemahan mereka yang dapat membuat namamu melejit di industri. Selain itu, sah-sah saja jika beberapa di antara mereka ada yang kamu jadikan sebagai role model atau panutan.
10. Mulai dari Sekarang
Membangun personal branding tidak akan bisa dilakukan hanya dalam satu malam. Untuk mendapat kepercayaan atau validasi dari orang lain, tentu kamu memerlukan waktu yang panjang bahkan sepanjang hidupmu.
Semua hal tentang personal branding yang sudah kamu baca dari awal tidak akan berguna jika kamu tidak segera memulainya. Jangan pernah menunggu hebat dulu untuk mulai membangun personal branding, sebab hal itu justru akan membuatmu tidak akan pernah memulainya.
Maka dari itu, jika tidak dimulai sekarang maka kamu akan semakin lama untuk mendapatkan kepercayaan yang kamu inginkan. Jadi, ayo bangun personal brandingmu sekarang!
Baca juga: Ciri Pemimpin yang Baik Menurut Nine Types of Leader, Manakah Kamu?
Jadi, apakah kamu sudah membangun personal branding pada dirimu sendiri? Kalau belum, yuk, mulai dari sekarang! Kamu bisa mencari inspirasi tentang bagaimana cara membangun personal branding dengan mendengarkan Noicebook Never Eat Alone karya Keith Farazzi di Noice, rumah konten audio Indonesia. Kamu bisa download aplikasi Noice terlebih dahulu, gratis melalui PlayStore dan AppStore, kok!
Ide Pokok
“Never Eat Alone”