Epistemologi – Banyak yang menyebut bahwa ilmu filsafat merupakan pengetahuan yang abstrak. Hal ini karena apa yang dipelajari dari ilmu tersebut dinilai sangat rumit dan bukan tergolong topik yang luas. Misalnya saja, perdebatan tentang tujuan hidup hingga eksistensi manusia, semua itu merupakan bagian dari ilmu filsafat.
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filsafat merupakan pelajaran yang mengupas tuntas tentang hakikat yang ada, termasuk asal, sebab, dan hukumnya dengan menggunakan akal budi. Beberapa tokoh filsafat dunia yang namanya sudah tidak asing di telinga adalah Aristoteles, Socrates, dan Plato.
Bicara tentang ilmu filsafat pasti tidak lepas dengan epistemologi. Epistemologi adalah salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang dasar sekaligus batasan pengetahuan. Nah, kali ini kamu akan belajar tentang pengertian, tujuan, dan contoh filsafat tersebut. Simak, yuk!
Pengertian Filsafat Epistemologi Menurut Ahli
Setiap ahli punya pendapat sendiri terkait pengertian epistemologi. Berikut beberapa pandangan ahli terkait apa itu epistemologi.
1. Dagobert D. Runes
Filsuf asal Ukraina—Dagobert D. Runes menjelaskan bahwa epistemologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang sumber pengetahuan, metode-metode, struktur, serta validitas pengetahuan.
2. Azyumardi Azra
Senada dengan Dagobert D. Runes, Azyumardi Azra sebagai sejarawan ternama dunia menyebutkan bahwa epistemologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang pengertian, metode, struktur, sekaligus validitas pengetahuan.
3. Anton Bakker
Secara singkat Anton Bakker menyebut epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat dan ruang lingkup pengetahuan.
4. Abdul Munir Mulkan
Menurut Abdul Munir Mulkhan, segala kegiatan dan pemikiran manusia terkait asal-usul ilmu pengetahuan disebut sebagai epistemologi.
5. Jujun S. Suria Sumantri
Epistemologi merupakan upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan dengan memanfaatkan kemampuan yang ada di dalam diri, seperti akal, intuisi, dan indera.
6. Mujamil Qomar
Sementara itu, Mujamil Qomar menyebutkan epistemologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membahas tentang kodrat dan arah pengetahuan.
7. D. W Hamiyin
Serupa dengan Anton Bakker, D. W Hayimin memandang epistemologi sebagai ilmu yang mendalami tentang dasar, ruang lingkup, dan hakikat pengetahuan.
Kesimpulannya, epistemologi yaitu analisis yang mendasar dari kajian ilmiah. Ilmu ini akan meninjau tentang asal mula, hakikat, dan cara mengetahui kebenaran dari pengetahuan. Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam pembahasan ilmu epistemologi:
- Apa yang menjadi sumber pengetahuan?
- Apakah mungkin manusia mengetahui sesuatu?
- Bagaimana kebenaran itu ada?
- Bagaimana cara mengukur kebenaran suatu ilmu?
Tujuan Epistemologi
Epistemologi memiliki tujuan dan fungsi tersendiri. Ilmu ini bisa menjadi landasan manusia dalam bertindak selama sehari-hari. Selain itu, tujuan mempelajarinya adalah sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi sarana untuk melakukan validasi terkait kebenaran ilmu pengetahuan.
Lebih jauh lagi, epistemologi mampu mendorong manusia untuk berpikir kritis terhadap suatu kejadian dan sebab-akibatnya.
Baca Juga: Ilmu Fisafat: Berikut Pengertian, Aliran, dan Cabangnya
Sumber Epistemologi
Ilmu epistemologi memiliki beragam sumber untuk mencari tahu kebenaran suatu pengetahuan, di antaranya adalah:
1. Alam
Ada yang menyebut bahwa alam semesta merupakan salah satu sumber epistemologi. Adapun yang dimaksud dengan alam semesta itu melingkupi materi, ruang dan waktu, gerakan, dan tempat tinggal manusia saat ini.
Meski begitu, salah satu filsuf ternama dunia, Plato, tidak mengakui alam sebagai sumber epistemologi. Sebab, manusia menggunakan panca indra sebagai perantara hubungan dengan alam semesta.
2. Sejarah
Seperti yang kita tahu, sejarah bisa menjadi landasan untuk mengkaji suatu teori.. Jika sejumlah pihak menyebut alam sebagai asal-usul epistemologi, jangan lupa bahwa sejarah juga ada di dalamnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sejarah sebagai salah satu sumbernya.
3. Logika
Logika atau nalar merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia untuk berpikir kritis dengan menggabungkan gagasan yang ada guna mendapatkan pengetahuan baru. Agar lebih mudah menalar sesuatu, kamu bisa menggunakan asas-asas pemikiran yaitu:
- Asas kesamaan (principium identitas) yang menyebutkan bahwa sesuatu itu sama terhadap dirinya sendiri (A=A).
- Asas pertentangan (principium contradictioad) menjelaskan jika satu subjek yang serupa tidak mungkin memiliki predikat yang bertentangan pada waktu yang bersamaan.
- Asas tidak adanya kemungkinan ketiga (principium tertii exclusi) menyebutkan kalau jika terdapat dua argumen yang bertentangan, maka pilihannya adalah tidak mungkin keduanya salah, tapi juga tidak mungkin keduanya benar. Seperti asas pertentangan, kebenaran berada di antara dua argumen yang ada dan tidak memerlukan argumen ketiga.
4. Panca Indra
Serupa dengan penjelasan Jujun S. Suria Sumantri yang menyebutkan bahwa panca indra merupakan sarana utama dalam memperoleh pengetahuan. Hal ini karena panca indra menjadi perantara bagi manusia untuk berinteraksi dengan seluruh objek yang berada di luar dirinya.
Teori ini juga didukung oleh Thomas Aquinas yang mengungkapkan jika segala sesuatu yang masuk ke akal manusia merupakan informasi yang ditangkap oleh panca indra.
5. Intuisi
Intuisi adalah kemampuan manusia dalam memproses suatu informasi berdasarkan proses kejiwaan. Pengetahuan yang didapat dari intuisi tidak serta merta dapat dibuktikan seketika karena sifatnya yang subjektif.
6. Keyakinan
Keyakinan merupakan sumber yang berasal dari kecondongan hati terhadap sesuatu. Informasi berdasarkan keyakinan memiliki sifat yang statis dan hanya dapat diubah jika ada bukti akurat yang sesuai dengan keyakinan manusia itu sendiri.
Contoh Filsafat Epistemologi
Salah satu kasus yang bisa menjadi contoh epistemologi adalah bagaimana pendapat Isaac Newton ketika melihat sebuah apel bisa jatuh ke bawah dari atas pohon. Peristiwa itu pun menimbulkan pemikiran dan pertanyaan kritis dalam diri Isaac Newton.
Pada akhirnya, dari kejadian tersebut Isaac Newton berhasil membuat pengetahuan baru bernama teori Hukum Newton yang dikenal membantu dunia sains berkembang hingga saat ini.
Baca Juga: Mengenal Ikigai, Filosofi Jepang untuk Menjalani Hidup dengan Lebih Bahagia
Itulah jabaran lengkap seputar epistemologi sebagai salah satu cabang ilmu filsafat. Jika kamu masih bingung terkait ilmu filsafat dan sebenarnya apa itu ilmu filsafat, kamu bisa mendengarkan penjelasan dari audiobook berjudul A Degree in a Book: Philosophy: Everything You Need to Know to Master the Subject … In One Book! yang ada di aplikasi Noice.
Yuk, unduh Noice di PlayStore atau di AppStore biar kamu bisa dengarkan berbagai audiobook lainnya.
Ide Pokok
“A Degree in a Book: Philosophy: Everything You Need to Know to Master the Subject … In One Book!”