Skandal Nth Room – Cybersex trafficking merupakan salah satu bentuk kejahatan dunia maya yang banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Salah satu dari sekian banyak kasus, Nth Room Case yang terjadi di Korea Selatan berhasil menyita perhatian dunia. Jual beli video eksploitasi seksual itu menimpa setidaknya 103 korban dan 26 di antaranya masih di bawah umur.
Seperti apa fakta dan kronologi Nth Room Case? Siapa sebenarnya otak utama di balik kejahatan menggemparkan ini? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Baca juga: Metaverse: Definisi, Cara Kerja, dan Contohnya
Apa Itu Nth Room Case?
Nth Room Case adalah kasus yang merujuk pada kasus tindak kejahatan jual beli konten eksploitasi seksual yang dilakukan via platform perpesanan, Telegram. Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa kejahatan tersebut terjadi mulai dari tahun 2018-2020. Ada dua sosok yang menjadi fokus dalam kasus ini, yakni seorang pria dengan nickname “god god” dan “Baksa/Doctor”.
“god god” diketahui adalah orang yang mengoperasikan delapan chat room di Telegram. Masing-masing chat room tersebut diberi nama dengan angka berdasarkan ordinal number (nomor urut). Chat room tersebut diberi nama Pertama (1st), Kedua (2nd), Ketiga (3rd), Keempat (4th), hingga Kedelapan (8th). Karena metode penamaan inilah, kasus tersebut kemudian diberi nama Nth Room Case.
“Baksa” kemudian muncul sebagai copycat dengan membuat chat room baru yang diberi nama Baksabang/Doctor’s Room. Di dalam kedua chat room (milik “god god” dan “Baksa”), wanita dan remaja—beberapa di antaranya bahkan masih duduk di bangku SMP—ditipu dan diancam untuk mengunggah video eksplisit seksual mereka sendiri ke Telegram.
Video-video itu kemudian didistribusikan ke dalam chat room dan diakses oleh ribuan pengguna. Untuk bisa mengakses video-video itu, baik “god god” maupun “Baksa” meminta pembayaran lewat cryptocurrency.
Para korban sering diminta untuk merekam video mereka sendiri untuk melakukan aktivitas cabul yang merendahkan martabat mereka. Bahkan, ada di antara mereka yang diperintahkan untuk memutilasi dirinya sendiri. Jika korban tidak menuruti permintaan kedua mastermind ini, mereka mengancam akan membocorkan konten-konten korban ke teman, keluarga, dan sekolah (pada korban yang masih di bawah umur/usia sekolah).
Bagaimana Awal Mula Terungkapnya Nth Room Case?
Berlangsung selama beberapa tahun, kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana kronologi Nth Room sampai bisa terungkap ke publik?
Setelah menemukan tentang Nth Room, beberapa pria membuat laporan ke kantor polisi. Sayangnya, pihak berwenang tidak memahami tentang seberapa serius kejahatan yang dilakukan oleh kreator Nth Room ini.
Di tahun 2019, dua media di Korea Selatan, yakni Seoul Shinmun dan Sisa Journal, melakukan investigasi penyamaran untuk mengungkap kejahatan tentang grup Telegram yang memperjualbelikan konten pornografi anak. Di bulan Agustus 2019, Electronic Times menjadi media pertama yang memberitakan tentang Nth Room bersama dengan SBS (Seoul Broadcasting System).
Kabar ini membuat kemarahan publik. Sebanyak 5 juta orang menandatangani petisi utuk mengungkap siapa saja orang-orang yang berada di chat room tersebut. Setelah berbulan-bulan investigasi dilakukan, pihak terkait akhirnya berhasil menemukan sosok di balik Nth Room yang menggemparkan ini.
Siapa Sosok di Balik Nth Room Case?
Pada Maret 2020, identitas “Baksa” atau Doctor akhirnya terungkap. Dia adalah Choi Joo-bin, pria berusia 25 tahun. Sosok yang konon adalah mahasiswa berprestasi di kampusnya itu dijatuhi hukuman 40 tahun penjara pada November 2020.
Komplotannya, Nam Kyung-eup, berhasil diidentifikasi pada Juli 2020. Saat ditangkap, Nam menyebut bahwa dirinya merasa menyesal dan meminta maaf pada korban.
“god god” yang sempat mengklaim bahwa dirinya tidak akan bisa ditangkap akhirnya terungkap identitasnya. Dia adalah Moon Hyung-wook, mahasiswa berusia 24 tahun. Dia ditangkap pada Mei 2020. Di bulan April 2021, Moon Hyung-wook dijatuhi hukuman 34 tahun penjara. Pada akhir 2020, konon ada lebih dari 3.700 orang yang ditangkap dan 240 lebih ditahan karena terlibat dengan Nth Room Case.
Fakta-fakta Penting di Balik Nth Room Case
Perkembangan kasus Nth Room beberapa waktu yang lalu sempat membuat publik geram. Berbagai fakta penting yang terungkap selama penyelidikan antara lain adalah:
Menggunakan Cryptocurrency untuk Mengamankan Transaksi
Karena transaksi dengan mata uang fiat sangat berisiko, baik “god god” maupun “Baksa” sama-sama menerima pembayaran dengan menggunakan cryptocurrency. Choi Joo-bin sempat mengungkap tiga alat pembayaran yang digunakan untuk membayar biaya masuk chat room yakni Bitcoin, Monero, dan Ethereum.
Setelah penelusuran lebih lanjut, kesaksian Choi Joo-bin terbukti palsu. Dia ternyata menerima pembayaran keseluruhan dengan Monero yang dianggap lebih sulit untuk dilacak. Monero sendiri diketahui banyak dipakai untuk transaksi ilegal seperti pembelian senjata api. Baksa kemudian terungkap mengoperasikan tiga chat room dengan tarif keanggotaan yang berbeda-beda.
Ada yang dikenakan biaya 200.000 won (sekitar Rp2,6 juta). Ada juga yang diminta membayar sampai 1.500.000 won (sekitar Rp20 jutaan).
Sebanyak 111 Pengacara Perempuan Bergabung untuk Membantu Korban
Pada 25 Maret 2020, sebanyak 111 pengacara wanita menyatakan kesediaannya untuk memberikan bantuan hukum kepada para korban yang menjadi korban eksploitasi. Langkah ini dilakukan oleh Asosiasi Pengacara Wanita Korea untuk memberikan dukungan bagi para korban yang sudah menderita kerugian tidak terkira.
Beberapa Selebritis Korea Juga Nyaris Jadi Korban
Pada September 2018, aktris Shin Se-kyung dan Bomi A-Pink sempat menjadi korban kamera tersembunyi saat sedang syuting “Pocha Beyond Borders” yang dilakukan di Eropa. Otak di balik kejahatan ini ternyata adalah Choi Joo-bin yang menjanjikan iming-iming sejumlah uang pada staf yang terlibat. Staf tersebut kemudian dihukum dengan masa percobaan 3 tahun 18 bulan.
Baca juga: Bingung Apa Itu Bitcoin? Nih Penjelasan Lengkapnya
Ingin tahu versi lebih detail dari Nth Room Case ini? Kamu bisa mendengarkannya lewat podcast Opini Tengah Malam dalam episode Nth Room: Budak Online di Korea di Noice. Untuk pengalaman mendengarkan podcast yang lebih praktis dan mudah, unduh aplikasinya di PlayStore atau AppStore. Masih ada ribuan konten menarik lain di Noice, rumah konten audio Indonesia. Yuk, cek sekarang!