Definisi Ikigai – Sebagai manusia, wajar adanya apabila merasa jenuh ketika berhadapan dengan rutinitas harian yang begitu saja. Namun, bagi masyarakat Jepang, ada satu filosofi yang bisa membuat setiap manusia bisa kembali mendapatkan makna atau arti kehidupan yang dikenal dengan istilah ikigai. Inilah mengapa, harapan hidup masyarakat Jepang berada pada angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk di negara lainnya.
Meski berasal dari Jepang, ikigai menjadi konsep yang kini semakin populer di Indonesia, terlebih di kalangan generasi muda milenial. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang mencoba menerapkan filosofi ini untuk mendapatkan keselarasan antara pekerjaan dan kehidupan. Apakah kamu juga sudah melakukannya? Kalau belum, mari pahami terlebih dahulu definisi, konsep, dan cara menemukan ikigai dalam hidup.
Baca juga: Apa Itu Filsafat Epistemologi? Berikut Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Apa Itu Ikigai?
Jadi, apa itu ikigai? Ini adalah sebuah sudut pandang yang berkaitan dengan nilai kehidupan. Kata ikigai berasal dari bahasa Jepang “ki” yang berarti kehidupan, dan “gai” yang berarti nilai. Secara sederhana, filosofi ini mengarah kepada alasan mengapa seseorang hidup di dunia dan bagaimana orang tersebut mengisi waktu setiap harinya, mulai pagi hingga malam dan keesokan harinya.
Jika diartikan dalam konteks yang lebih mudah, apa itu ikigai yaitu tujuan hidup yang ingin dicapai seseorang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia, selaras, dan tentunya penuh makna. Sementara dalam sisi bisnis, filosofi ini ditujukan untuk mendorong karyawan memiliki produktivitas lebih tinggi tanpa melupakan minat, tingkat kepuasan, dan loyalitas.
Adapun manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan filosofi ini adalah menunjang kehidupan yang lebih sehat dan lebih menikmati hidup dengan melakukan berbagai hal yang disukai. Ini terbukti dengan usia penduduk Jepang yang memang cenderung lebih panjang, yaitu mencapai 81 hingga 87 tahun. Angka ini berada di urutan nomor dua setelah Monako.
Konsep Ikigai
Sebagian besar penduduk Jepang telah menerapkan konsep ikigai dalam hidupnya. Mereka percaya, filosofi ini bisa membuat mereka lebih mudah dalam menemukan arti dan makna kehidupan. Misalnya, membiasakan diri untuk bangun lebih pagi tidak selalu karena alasan besar.
Sebab, kamu bisa tetap bersyukur meski hanya melakukan hal yang sederhana seperti bangun pagi. Contohnya, kamu bisa menikmati indahnya matahari terbit, merasakan udara pagi yang begitu segar, membuat sarapan, atau menikmati secangkir kopi maupun teh hangat sebelum memulai hari.
Tanpa kamu sadari, hal sederhana tersebut bisa menjadi suntikan semangat dan motivasi untuk kamu menjalani sisa hari yang mungkin terasa padat dan menjenuhkan dengan lebih bahagia. Orang-orang yang telah menerapkan filosofi ini akan memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, seperti bangun pagi atau alasan mengapa suatu hal harus diperjuangkan. Alhasil, hidup mereka pun lebih bermakna.
Pilar Penting Ikigai
Sebelum mulai menemukan ikigai, kamu perlu tahu bahwa filosofi ini ditunjang oleh lima pilar penting, yaitu:
1. Mulai dengan Hal Kecil dan Sederhana
Pertama, awali dengan hal yang kecil dan sederhana, dalam hal ini misalnya bangun lebih pagi. Ketika kamu melakukannya, kamu akan merasakan efek positif dalam tubuh dan pikiran yang sangat baik untuk memulai hari. Jika kamu mendapatkan cukup istirahat pada malam harinya, tubuh dan pikiran akan lebih segar keesokan paginya, sehingga kamu bisa lebih bersemangat untuk beraktivitas.
2. Biarkan Diri Sendiri Bebas
Lalu, coba bebaskan dirimu seperti halnya anak-anak melakukannya. Anak akan memiliki pikiran yang jujur dan apa adanya. Pastinya terasa sangat menyenangkan, bukan? Sebab, hal tersebut bisa membantu membuat kualitas dalam kehidupan dan pekerjaan lebih meningkat. Ikuti saja alurnya sehingga dirimu bisa merasa nyaman, senang, dan bahagia dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan.
3. Pastikan untuk Tetap Seimbang dan Saling Berhubungan
Wajar adanya apabila hidup sebagai manusia harus berdampingan, selaras, dan seimbang. Tak berbeda pula dengan apa itu ikigai yang menghormati dan menghargai setiap perbedaan dan keunikan yang ada pada setiap manusia. Hal ini selanjutnya akan menciptakan suatu kesinambungan, dalam hal ini dengan lingkungan, orang sekitar, dan masyarakat lain dalam lingkup yang lebih luas lagi. Tanpa keseimbangan dan keselarasan, hal tersebut pastinya akan sangat sulit diwujudkan.
4. Bersyukur dan Senang dengan Hal Kecil
Kamu mungkin belum mengetahui kalau masyarakat Jepang sangat menghargai hal kecil. Inilah yang selanjutnya bisa membuat mereka mampu menciptakan suatu karya yang lebih besar. Sebut saja sushi yang merupakan kuliner khas Jepang. Guna mendapatkan rasa yang enak, pembuat sushi di Jepang rela bangun lebih pagi supaya bisa mendapat ikan segar. Semakin berkualitas, tentu rasa yang ditawarkan jadi semakin enak.
5. Menerima Kondisi Saat Ini
Terakhir adalah mampu menghargai waktu dan menerima kondisi yang sedang kamu hadapi pada masa sekarang. Melakukannya akan membuat kamu lebih bersyukur dan mengetahui bahwa waktu yang kamu miliki itu sangat berharga, sehingga kamu bisa memanfaatkannya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi untuk membuat hidup lebih berarti.
Bagaimana Cara Menemukan Ikigai
Setelah mengetahui apa itu ikigai, lalu bagaimana caranya untuk bisa menemukan makna hidup dari filosofi ini dalam diri? Berikut empat langkah penting yang perlu kamu ketahui:
1. Passion: Apa yang Kamu Sukai?
Pertama, coba cari tahu apa sebenarnya yang kamu sukai atau bisa disebut dengan passion. Misalnya, suatu hal yang dapat membuat kamu sangat senang dan bersemangat saat melakukannya. Mungkin berupa hobi seperti membaca, membuat lagu, menciptakan karya seni, atau sekadar menulis buku harian.
2. Mission: Apa yang Sedang Menjadi Kebutuhan Dunia?
Selanjutnya, tetapkan misi yang mengarah pada berbagai hal yang mungkin sedang dibutuhkan oleh lingkungan di sekitarmu. Bisa jadi misi tersebut bertentangan dengan apa yang menjadi kesukaannya. Meski begitu, kamu tetap bisa berkontribusi dengan melakukan hal kecil yang berarti untuk membuat misi tersebut semakin sempurna.
3. Vocation: Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mendapatkan Penghasilan?
Kemudian, berikan waktu untuk memikirkan apa yang bisa kamu lakukan untuk bisa mendapatkan penghasilan. Dalam konsep Jepang tersebut, ini dikenal dengan vocation. Sebab, agar bisa bertahan hidup, kamu tentu harus memiliki pemasukan.
4. Profession: Apa yang Menjadi Keahlian Diri?
Terakhir adalah profesi atau hal yang menjadi keahlian diri. Kamu bisa memenuhi aspek ini melalui banyak cara, misalnya pendidikan atau mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar.
Baca juga: Ilmu Fisafat: Berikut Pengertian, Aliran, dan Cabangnya
Ingin tahu lebih banyak lagi seputar filosofi Jepang populer ini? Kamu bisa dengarkan melalui audiobook rangkuman buku Ikigai karya Hector Garcia Puigcerver dan Francesc Miralles di aplikasi Noice, rumah konten audio Indonesia. Kamu bisa download aplikasi Noice terlebih dahulu di PlayStore maupun App Store untuk mendengarkan langsung.