Pandji Pragiwaksono menanggapi insiden Chris Rock & Will Smith – Masih ingat insiden di momen penghargaan Oscar 2022 beberapa waktu lalu? Momen penghargaan tahunan bagi komunitas perfilman dunia ini menjadi sorotan ketika Chris Rock, salah satu pembawa acara Oscar tahun ini ditampar oleh Will Smith sesaat setelah Chris Rock melemparkan guyonan tentang kebotakan Jada Pinkett Smith, istri Will Smith. Seperti dilansir oleh beberapa media, Will Smith geram dengan guyonan tersebut karena kebotakan Jada Pinkett menurutnya bukanlah sebuah lelucon. Jada sedang berjuang melawan Alopecia yang merupakan penyakit autoimun penyebab kerontokan dan kerusakan folikel rambut hingga menyebabkan kebotakan.
Baca juga: Jerome Polin Memulai Debut Jadi Podcaster Lewat Podcast ‘Dear Jerome’ di Noice
Pandji Pragiwaksono, lewat podcast eksklusifnya di Noice, ‘Hiduplah Indonesia Maya’, di episode 240, menanggapi insiden trending tersebut untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan semua orang: siapa sih yang salah? dan apakah kejadian ini hanya settingan?. Pandji mengatakan bahwa acara penghargaan Oscar 2022 ini menunjukkan perspektif yang berbeda tentang mengapa Will Smith, Jada Pinkett dan Chris Rock melakukan apa yang mereka lakukan. Hal pertama yang perlu kita ketahui, kata Pandji, adalah acara penghargaan seperti Oscar mengalami penurunan rating selama beberapa tahun terakhir karena tidak surut dari berbagai kontroversi. Faktanya, orang tidak lagi terlalu peduli dan mereka sering pesimis tentang bagaimana tim Oscar memilih pemenang. Itulah sebabnya publik pada awalnya berpikir bahwa seluruh kejadian itu adalah akting supaya publik akan membahas peristiwa tersebut dan secara tidak langsung memberikan citra tersendiri bagi acara itu.
Namun, Pandji menekankan tampaknya tidak mungkin insiden tersebut sebuah akting, karena tidak membawa publisitas yang baik bagi mereka, khususnya Chris Rock & Will Smith, yang terlibat langsung dalam insiden ini. “Gue gak yakin ini gimmick karena Will Smith dan Chris Rock tau dampak jangka panjang dari kejadian ini, Chris Rock tau apa dampaknya seorang komedian ditampar, dan Will Smith tau dampaknya dia menampar orang di atas panggung Oscar,” jelas Pandji.
Yang membuat keadaan semakin canggung, Will Smith memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik untuk film King Richard tidak lama setelah insiden penamparan itu. Hal tersebutlah yang membuat publik semakin bertanya-tanya adalah apakah seluruh insiden tamparan itu direkayasa atau tidak. “Sebagus bagusnya akting Will Smith gue nggak yakin dia akting. Kalau emang iya, berarti penghargaan best actor bukan untuk film King Richard tapi untuk akting namparnya itu” ujar Pandji.
Satu hal yang harus kita ketahui tentang Pandji adalah dia merupakan salah satu penggemar berat Will Smith dan Chris Rock. Pandji mengklaim bahwa dia mengagumi Chris Rock karena ia adalah inspirasi Pandji untuk membuat stand up world tour. Di sisi lain, Pandji juga penggemar berat Will Smith sejak masa-masa The Fresh Prince of Bel Air . Terlebih lagi, Pandji mengklaim bahwa Chris, Jada, dan Will adalah teman baik dan Chris mungkin tidak bermaksud membuat Jada tersinggung.
“Jada Pinkett pernah merilis postingan yang menyatakan bahwa dia sudah berdamai dengan kebotakannya (yang disebabkan oleh penyakit Alopecia). Maka, wajar jika Chris Rock berpikir kalau hal tersebut bisa dijadikan bahan bercanda, apalagi mereka berteman,” kata Pandji.
Jika dihadapkan pada pertanyaan: apakah joke yang dilontarkan Chris Rock benar atau salah? Pandji menekankan, “Menurut gue yang bisa jawab cuma Jada. Semua nggak ada yang berhak untuk jawab. Gue pernah bilang, kita bisa tahu joke kita kelewat batas atau ngga, adalah dari objek tertawaannya bukan dari yang lain-lain. Yang berhak untuk tersinggung hanya Jada karena dia yang menjadi objek tertawaan dari joke tersebut. Jadi kalau Jada tersinggung berarti joke Chris Rock kelewat batas, tapi apa hal tersebut kemudian membuat Chris boleh ditampar? Tentu tidak,”
Menurut Pandji, Will Smith seringkali merasa tidak pernah cukup baik untuk istrinya, jadi ia selalu membela istri dan keluarganya. Namun, Pandji menegaskan, naik ke atas panggung di sebuah acara live TV lalu menampar orang lain atas kemarahan merupakan hal yang tidak bisa dibenarkan.
“Gue maklum kalo Jada dan Will Smith marah tapi kita nggak bisa membenarkan orang mukul atau nampar karena itu akan melahirkan hal yang buruk. Poinnya bukan kalau Chris Rock bisa nulis komedi stand up yang lebih baik atau tidak. Orang tersinggung akan menemukan cara untuk tersinggung dan boleh saja untuk merasa tersinggung karena itu reflek. Nampar yang nggak boleh. Nggak ada hukum yang dilanggar untuk merasa tersinggung tapi kalo sudah menyakiti orang, itu yang berbahaya.” ungkap Pandji.
Baca juga: Bercanda & Ngomongin Musik di Podcast ‘Berizik’ oleh Awwe & Randhika Djamil
Opini lebih lengkap dari Pandji seputar insiden ini dan topik menarik lainnya dapat didengarkan di podcast eksklusif Pandji Pragiwaksono “Hiduplah Indonesia Maya” hanya di aplikasi Noice pada link berikut: https://open.noice.id/content/db9cd12c-dd0d-487b-a51f-2cbd6db09cf2 .