Gold Glory Gospel – Praktik kolonialisme bangsa-bangsa Eropa terhadap sejumlah bangsa lainnya di dunia tak lepas dari misi Gold Glory Gospel yang menjadi tujuan utama mereka. Misi agung yang dikenal dengan 3G ini pun memiliki makna besar dalam membentuk tatanan dunia dari sektor ekonomi, sosial, maupun politik.
Namun, tahukah kamu apa sebenarnya arti di balik misi 3G? Ada alasan apa yang melatarbelakangi pergerakannya? Lalu, bagaimana dampaknya bagi Indonesia? Yuk, simak lebih jauh untuk temukan jawabannya!
Makna dan Tujuan dari Misi Gospel Gold Glory
Dalam makna harfiah, arti Gold Glory Gospel secara berturut-turut adalah emas, kejayaan, dan gerejawi. Namun, jika dimaknai lebih jauh, konsep tersebut memiliki kaitan erat dengan misi bangsa-bangsa imperialis Eropa yang ingin menjelajahi sekaligus melebarkan kekuasaannya ke wilayah-wilayah baru yang terbentang di seluruh penjuru dunia.
Misi gold yang berarti emas dimaknai sebagai ambisi untuk memperoleh kekayaan dari wilayah yang telah berhasil dikuasai. Sumber kekayaan yang dimiliki dari wilayah tersebut dieksploitasi oleh para kolonialis untuk kemudian dimanfaatkan oleh kerajaan dan negaranya sendiri, seperti kerajaan Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Prancis.
Selanjutnya, makna glory adalah mendapatkan kejayaan dalam wilayah jajahannya. Kerajaan maupun negara imperialis Eropa yang telah disebutkan di atas berlomba-lomba untuk memiliki wilayah koloni yang bisa dikuasai. Negara-negara tersebut tak jarang berebut agar bisa memiliki wilayah kekuasaan yang lebih luas dan menguntungkan.
Misi terakhir, gospel, adalah misi khusus yang diberikan gereja untuk menyebarluaskan pengabaran Injil. Gospel kerap dihubungkan dengan istilah misionaris atau Kristenisasi di wilayah jajahan bangsa-bangsa Eropa.
Di samping ambisi menjadi kaya dan berjaya, misi ini dimaknai sebagai cara bangsa-bangsa imperialis Eropa untuk menambah pengikut agama yang dianut mereka. Maka, lengkaplah sudah arti Gold Glory Gospel sebagai tujuan kolonialisme bangsa Eropa.
Baca Juga: Rekomendasi Buku Sejarah yang Menguak Fakta Menarik Masa Lalu
Sejarah dan Latar Belakangnya
Sebelumnya telah dipaparkan jika Gold Glory Gospel artinya adalah kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama gerejawi. Dikenal dengan singkatan 3G, ketiganya menjadi slogan eksplorasi bangsa-bangsa Eropa yang mulai dilakukan pada abad ke-15 Masehi. Lalu, apa sebenarnya yang melatarbelakangi eksplorasi ini?
Sejarah dan latar belakang eksplorasi 3G tidak dapat dilepaskan dari Perjanjian Tordesilas antara Spanyol dan Portugis, dua kerajaan Katolik yang paling berpengaruh di Eropa pada masa itu. Perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 7 Juni 1494 ini dicetuskan oleh Paus Alexander VI dari Vatikan sebagai solusi persaingan antara kedua kerajaan tersebut.
Salah satu isi dari Perjanjian Tordesilas adalah pembagian wilayah kekuasaan lewat suatu perhitungan khusus: Portugis menguasai dunia timur, sedangkan dunia barat dapat dikuasai oleh Kerajaan Spanyol. Namun, penjelajahan samudra yang dilakukan oleh kedua kerajaan harus membawa misi 3G yang sudah disepakati sebelumnya, yakni mendapatkan kekayaan, meraih kejayaan, dan menyebarkan agama Kristen.
Dengan membawa misi Gospel Gold Glory, Kerajaan Portugis dan Spanyol pun melakukan eksplorasi ke seluruh penjuru dunia sesuai dengan pembagian wilayahnya masing-masing. Tujuan penjelajahannya meliputi kawasan Nusantara yang kini menjadi negara Indonesia.
Bagaimana Pergerakannya?
Bagi kaum kolonialis dan imperialis pada masa itu, mengemban misi Glory Gospel Gold artinya melakukan pergerakan yang masif di wilayah tujuan jajahan yang meliputi seluruh bagian dunia. Bangsa Spanyol dan Portugis menjadi pionir pergerakan ini dengan melakukan ekspedisi ke wilayah Amerika, Afrika, dan Asia. Ekspedisi tersebut dilakukan dengan modal transportasi yang mumpuni berupa kapal-kapal kokoh serta senapan dan meriam.
Begitu berhasil menduduki wilayah kekuasaan baru, bangsa kolonialis akan mengendalikan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut, termasuk kegiatan produksi dan perdagangan. Pelabuhan-pelabuhan juga dioperasikan di bawah kendali kolonialis untuk memastikan keberhasilan eksploitasi sumber kekayaan ke negara mereka sekaligus memastikan tidak ada bangsa Eropa lainnya yang masuk untuk merebut wilayah koloni.
Selain Spanyol dan Portugis, sejumlah bangsa Eropa lain juga melakukan ekspedisi yang sama dengan menjelajahi dan menduduki bangsa-bangsa lainnya. Beberapa kolonialis yang melebarkan kekuasannya di wilayah Afrika bahkan menciptakan budaya perbudakan untuk membantu mengumpulkan hasil bumi di wilayah koloni. Pergerakan ini sampai pula di Asia Tenggara, seperti pendudukan Belanda di Indonesia dan Spanyol di Filipina. Kolonialisme tersebut berlangsung selama berabad-abad.
Apa Dampaknya bagi Indonesia?
Misi Gold Gospel Glory juga memiliki dampak tersendiri bagi bangsa Indonesia yang menjadi salah satu tujuan kolonialisme Eropa. Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia—yang saat itu masih berupa wilayah Nusantara—dimulai sejak abad ke-15. Dengan mengemban misi 3G, salah satu tujuan utama kolonialis adalah mengeksploitasi rempah-rempah yang menjadi komoditas berharga dan paling dicari pada masa itu.
Pergerakan misi 3G yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia berdampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat. Tak hanya hasil bumi yang dieksploitasi secara besar-besaran, rakyat pun menanggung derita dengan dipaksa untuk bekerja demi keuntungan kaum kolonialis. Selain itu, adanya praktik monopoli dan peraturan kerja yang mengeksploitasi tenaga rakyat juga dianggap merugikan segi ekonomi di wilayah Nusantara.
Memahami konsep Gold Glory Gospel sebagai misi eksplorasi terbesar di masa lampau tak cukup sekadar mengetahui arti dan tujuannya. Sejarah, latar belakang, serta dampak sosio-ekonomi bagi bangsa-bangsa yang terlibat di masa itu juga tak kalah penting untuk dimaknai.
Baca Juga: Negara yang Tidak Dijajah Bangsa Lain, Semuanya di Asia
Jika kamu seorang pencinta sejarah, lintasan peristiwa semacam eksplorasi 3G tentu menjadi hal yang menarik bagimu. Dalam buku Guns, Germs, and Steel karya Jared Diamond, ada banyak lagi kisah tentang keterlibatan bangsa-bangsa dalam membangun peradaban dunia. Rangkuman bukunya yang disajikan secara menarik bisa kamu dengar di aplikasi Noice, rumah konten audio Indonesia.
Jadi, pastikan untuk mengunduh Noice di PlayStore dan AppStore agar lebih mudah menemukan beragam konten inspiratif yang sesuai dengan minat dan kesukaanmu. Yuk, unduh sekarang!
Ide Pokok “Guns, Germs, and Steel”