Pembunuh berantai Indonesia – Tak banyak yang tahu bahwa pembunuh berantai yang mengerikan bukanlah sekadar fiksi belaka. Faktanya, kasus tersebut juga terjadi di dunia nyata.
Bahkan, di Indonesia terdapat banyak pelaku pembunuhan yang tak kenal belas kasih. Kebanyakan dari pelaku tersebut sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal. Supaya kamu lebih jelas, berikut daftar pembunuh berantai di Indonesia.
Baca juga: Daftar Tempat Angker di Indonesia yang Bisa Kamu Kunjungi
Daftar Pembunuh Berantai Tersadis di Indonesia
1. Ahmad Suradji
Ahmad Suradji yang juga dikenal dengan sebutan Datuk dan Nasib Kelewang merupakan seorang dukun asal Medan, Sumatra Utara. Ia telah membunuh 42 perempuan sejak tahun 1986 hingga 1997. Rata-rata usia korban berkisar antara 11 hingga 30 tahun.
Kebanyakan korban Suradji datang untuk meminta bantuan, seperti menambah keberuntungan maupun mempercantik diri. Namun, Ahmad Suraji justru memanfaatkan profesinya untuk membunuh korbannya.
Tujuannya demi menyempurnakan ilmu hitam. Korban dikubur hidup-hidup setengah pinggang dalam keadaan tanpa busana kemudian dicekik hingga mati dan dihisap air liurnya. Mayat korban dikubur di ladang tebu miliknya.
Mirisnya, ketiga istri Suraji juga turut membantu menutupi kejahatannya. Korban terakhir, Sri Kemala Dewi menjadi petunjuk penting untuk membongkar pembunuhan berantai yang dilakukan Suraji. Atas kejahatannya, Suraji dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi oleh regu tembak pada 27 April 1998.
2. Siswanto
Dikenal dengan julukan “Robot Gedek”, Siswanto merupakan pembunuh berantai yang telah menghabisi nyawa 12 anak laki-laki. Gelandangan dan anak jalanan menjadi mangsa empuk bagi Siswanto. Pria buta huruf dan tunawisma ini menculik korban kemudian melakukan pelecehan seksual. Setelah menuntaskan hasratnya, Siswanto membunuh korban dengan cara disayat untuk diminum darahnya lalu dipotong menjadi beberapa bagian. Beberapa di antaranya disimpan sebagai kenang-kenangan.
Agar tak terendus pihak berwajib, Siswanto membuang potongan tubuh tersebut ke sejumlah tempat, mulai dari Pondok Kopi hingga rawa-rawa di sekitar kawasan bekas Bandara Kemayoran. Sebelum ditangkap, Siswanto sempat menjadi buronan. Atas kejahatannya, Siswanto dijatuhi hukuman mati. Namun, ia justru meninggal akibat serangan jantung pada 26 Maret 2007.
3. Rian Bogor
Muhamad Rian tercatat sebagai salah satu pembunuh berantai Indonesia yang telah membunuh dua wanita. Ia memangsa korban melalui media sosial secara acak untuk diajak bertransaksi seks.
Kedua korbannya dibunuh dengan cara sama. Mulanya disetubuhi kemudian dicekik hingga mati. Tubuh korban akan dimasukkan ke kantong hitam dan dibuang di tempat acak. Selain membunuh, Rian juga mengambil sejumlah barang berharga milik korban. Akibat ulahnya, Rian dijerat hukuman penjara selama 13 tahun.
4. Rio Martil
Rio Alex Bullo merupakan seorang pembunuh berantai di Indonesia yang dikenal karena kekejamannya. Ia dijuluki “Rio Martil” karena menghabisi menghabisi nyawa korban dengan cara memukul kepala menggunakan martil.
Modus yang digunakan Rio sama, yakni berlagak menawarkan bisnis kepada pemilik rental mobil untuk mengambil alih kendaraan korban. Ketika korban lengah, Rio akan memukul bagian kepala belakangnya hingga tewas.
Pembunuhan berantai tersebut sudah dimulai sejak tahun 1997 hingga 2001. Selama rentang waktu tersebut, Rio telah membunuh lima orang. Salah satunya adalah rekan sesama tahanan sekaligus guru ngajinya selama di penjara bernama Irwan Zulkarnaen.
Namun, berbeda dengan keempat korban lainnya, ia membunuh Irwan tanpa menggunakan martil alias tangan kosong. Akibat kejahatannya, Rio yang dipercaya memiliki kemampuan melepaskan borgol dalam hitungan detik ini dieksekusi oleh regu tembak pada 8 Agustus 2008.
5. Baekuni
Baekuni yang dikenal dengan sebutan Babe merupakan gelandangan yang telah membunuh 7 pengamen jalanan di bawah umur. Rata-rata korbannya berusia sekitar 9 hingga 12 tahun. Dari pengakuannya, pembunuh berantai asal Magelang ini memiliki pengalaman disodomi secara paksa oleh seorang preman. Hal itulah yang mendorong Baekuni melakukan hal sama pada korban.
Keinginan tersebut kian menjadi semenjak Baekuni kembali ke Jakarta setelah sang istri meninggal dunia. Mencoba peruntungan dengan berjualan rokok dan memelihara anak jalanan, hidup Baekuni di kawasan Terminal Pulogadung terbilang mulus. Ketika ingin memuaskan hasrat, Baekuni akan memilih satu dari anak jalanan yang dipeliharanya.
Apabila anak tersebut menolak, Baekuni tak segan mengikatnya dengan rafia. Korban akan disetubuhi setelah tak bernyawa kemudian dimutilasi menggunakan golok untuk menghilangkan jejak. Atas aksi yang dilakukannya sejak tahun 1998 hingga 2007, Baekuni dijatuhi hukuman mati.
6. Dukun Usep
Dukun Usep merupakan pembunuh berantai dengan modus penggandaan uang. Ia telah membunuh 9 orang dalam rentang waktu singkat, yakni antara Mei hingga Juli 2007. Lantaran tergiur dengan uang yang akan didapatkan, para korban tak sadar bahwa dirinya diincar.
Sebelum menjalani ritual penggandaan uang, korban harus menyerahkan uang sebesar 20 juta. Dukun Usep kemudian meminta korban untuk menggali lubang sedalam dua meter dan menghabiskan minuman hitam yang ternyata beracun. Atas kejahatannya tersebut, Dukun Usep harus menerima hukuman mati di tangan regu tembak pada Juli 2008.
7. Ryan Jombang
Bernama asli Very Idham Henyansyah, pria kelahiran Februari 1978 ini dikenal publik sebagai “Rian Jombang”, salah satu pembunuh berantai di Indonesia yang paling sadis. Ia telah menghabisi nyawa 11 orang dengan 10 di antaranya dilakukan di Jombang. Dalam aksi pembunuhan ke-10 korban, Rian menggunakan motif yang sama, yakni mengajak mereka bertemu di suatu tempat.
Setelah terbujuk rayuannya, korban akan digiring ke rumah kemudian dihabisi dan dikubur di halaman belakang. Tak hanya membantai, Rian juga merampas barang-barang milik korban.
Berbeda dengan 10 korban lainnya, satu korban pembunuhan Rian bernama Heri Santoso terjadi di Jakarta. Motif yang mendasari bukanlah ekonomi, melainkan cemburu karena korban menyukai kekasihnya.
Lantaran dikuasai amarah, Rian memutilasi tubuh korban hingga 7 bagian dan membuangnya di sekitar Kebun Binatang Ragunan. Ia juga menggasak ATM korban untuk berfoya-foya. Saat ini, Rian masih mendekam di sel tahanan untuk menunggu waktu eksekusi.
Baca juga: Sosiopat: Definisi, Karakteristik, dan Sifat
Itulah sejumlah pembunuh berantai di Indonesia yang tak kalah kejam dari kasus pembunuhan di luar negeri.
Kalau ingin mendengarkan misteri dan kisah pembunuh berantai yang dijamin membuat bulu kuduk merinding lainnya, jangan ragu mendengarkan Detective Aldo. Kamu juga bisa mengunduh dan menginstal Noice secara gratis di AppStore, PlayStore, atau mendengarkan konten audio Indonesia via web player.