Jenis Uang – Pernahkah kamu membayangkan sejarah uang yang kamu pegang saat ini? Uang di Indonesia telah hadir sejak zaman kerajaan, tetapi mata uang resmi yang diterbitkan bank milik negara ini baru ada setelah era kemerdekaan. Setelah melalui berbagai perubahan besar (termasuk inflasi), Indonesia kini memiliki jenis jenis uang dengan karakteristik unik dan fungsinya masing-masing.
Jenis Uang di Indonesia: Siapa yang Menerbitkan?
Sebelum memiliki rupiah, Indonesia pasca kemerdekaan punya Oeang Republik Indonesia (ORI). ORI dicetak dan dirilis pertama kalinya oleh pemerintah pada tanggal 30 Oktober 1946, lalu dicetak di beberapa lokasi seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Solo, dan Ponorogo. Uang ini bersaing dengan uang NICA yang dibawa Belanda ketika berusaha menggagalkan upaya kemerdekaan dengan menunggangi sekutu.
ORI dan NICA kemudian bersaing dengan berbagai uang baru yang dicetak di daerah berbeda. Akhirnya, setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 yang berujung pada kedaulatan Indonesia, pemerintah memutuskan bahwa semua uang yang berbeda tersebut diganti dengan uang Republik Indonesia Serikat. Uang tersebut diedarkan oleh De Javasche Bank.
Pada 1953, Bank Indonesia berdiri menggantikan De Javasche Bank. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan untuk menghapus semua mata uang dan menggantinya dengan rupiah sebagai satu-satunya uang di Indonesia. Bank Indonesia pun merilis uang kertas pecahan 5 rupiah ke atas, sedangkan Kementerian Keuangan saat itu mencetak uang yang nilainya lebih kecil. Saat ini, Bank Indonesia masih menjadi pihak yang berhak mencetak uang di Indonesia.
Jenis Uang Kartal
Uang kartal adalah jenis uang di Indonesia yang paling dekat dengan kita. Bank Indonesia menerbitkan dua macam uang kartal, yaitu uang logam dan kertas. Tidak seperti zaman dulu ketika masyarakat menggunakan uang perak dan emas, uang logam masa kini menggunakan campuran perak, aluminum, dan tembaga.
Uang kertas memiliki pecahan lebih besar karena paling sering digunakan dalam transaksi sehari-hari dan lebih ringan. Uang kertas rupiah saat ini memiliki ciri khusus seperti permukaan yang agak kasar, benang pengaman, kode BI tersembunyi, tanda air (watermark), dan tonjolan tipis di pinggir sebagai kode untuk memudahkan pengguna yang buta.
Jenis Uang Giral
Uang giral adalah alat tukar yang dirilis oleh bank dan digunakan sebagai semacam “surat perintah” untuk mengeluarkan uang sesuai jumlah yang tercantum. Uang ini muncul untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap transaksi dan pengiriman uang yang mudah, praktis, dan membebaskan nasabah dari membawa setumpuk uang setiap hari.
Contoh uang giral adalah cek dan giro. Jika cek merupakan surat perintah dari bank untuk membayarkan uang ke nasabah tertentu, giro adalah surat perintah yang bisa diberikan nasabah ke bank agar institusi tersebut mengirim uang ke orang lain sesuai jumlah yang tertera.
Dengan kata lain, uang di Indonesia jenis ini adalah sarana untuk transaksi aman demi mendapat uang kartal.
Jenis Uang Kuasi
Kuasi sebenarnya bukan jenis uang yang unik, tetapi lebih merujuk ke metode penyimpanannya. Uang kuasi merupakan sebutan untuk uang yang disimpan dalam jangka waktu lama, baik untuk keamanan maupun keuntungan. Uang tersebut tidak bisa ditarik kecuali jika nasabah sendiri yang mengajukan permintaan tersebut lewat prosedur tertentu.
Contoh uang kuasi adalah tabungan, deposito, dan giro valas. Semua uang ini sebenarnya merupakan uang kartal; yang membedakan adalah karakteristik metode penyimpanan serta pengambilannya. Jika tabungan bisa diakses kapan saja lewat rekening bank, deposito hanya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu sesuai pilihan periodenya.
Bagaimana dengan giro valas? Jenis ini sama seperti giro biasanya. Bedanya, kamu bisa menggunakannya untuk transaksi dengan mata uang asing.
Baca Juga: Bingung Apa Itu Bitcoin? Nih Penjelasan Lengkapnya
Jenis Uang Berdasarkan Nilainya
Uang di Indonesia kebanyakan berupa uang bernilai tidak penuh (representative full-bodied money). Maksudnya, harga material pembuatannya lebih rendah dari nilai uang tersebut. Contohnya tentu saja uang kertas yang nilainya lebih besar dari bahan utamanya (kertas).
Kita pernah mengenal uang bernilai penuh (full-bodied money), yaitu uang yang harga materialnya sama dengan nilai uangnya. Contohnya adalah uang logam emas dan perak zaman dulu. Walau kita juga punya emas berbentuk kepingan, emas tersebut dianggap sebagai komoditas atau investasi, bukan alat tukar.
Apa Fungsi Uang di Indonesia?
Uang di Indonesia memiliki dua fungsi utama, yaitu:
Fungsi utama uang tentu saja sebagai alat tukar. Uang juga digunakan sebagai sarana ukur dengan berpatokan pada nilainya, misalnya saat menentukan nilai tanah dengan luas tertentu.
Fungsi sekunder uang yang populer adalah sebagai simpanan harta atau investasi, baik untuk tujuan masa depan maupun kondisi darurat. Uang juga merupakan alat transfer kekayaan. Misalnya, seseorang yang memiliki kendaraan dapat menjualnya untuk mendapat uang, lalu digunakan untuk membeli rumah.
Syarat Agar Objek Bisa Disebut Uang
Kamu mungkin sudah akrab dengan uang di Indonesia, tetapi apa yang membuat lembaran kertas atau kepingan logam tersebut bisa disebut uang? Lepas dari sejarah panjangnya, uang baru bisa diakui jika memenuhi syarat-syarat berikut:
- Dijamin oleh pihak berwenang (pemerintah)
- Nilainya tetap dan stabil seiring waktu
- Diterima secara umum sebagai alat tukar
- Nilainya mudah dibagi-bagi
- Mudah dibawa dan disimpan
- Bahannya awet, tidak mudah rusak
- Nilainya tidak berkurang walau disimpan lama
Baca Juga: Tahu Nggak Sejarah Uang Seperti Apa? Ini Ringkasannya
Masih ingin belajar lebih banyak tentang uang? Yuk, simak rangkuman buku Psychology of Money di Noice! Lewat rumah konten audio Indonesia ini, kamu bisa belajar tentang sejarah dan sifat uang, karakteristik pengguna uang, aspek psikologis di balik keputusan belanja, dan masih banyak lagi.
Ingin tema yang lain? Noice menawarkan konten romansa, gaya hidup, komedi, keluarga, fiksi, horor, bahkan hewan peliharaan! Kamu bisa mengakses Konten audio Indonesia ini lewat halaman web maupun aplikasi. Unduh aplikasi Noice di Play Store atau AppStore untuk mendukung pembuat konten favoritmu.
Ide Pokok “Psychology of Money”