Jenis Puasa Sunnah – Ramadhan merupakan bulan suci dan penuh berkah yang perlu kamu sambut dengan perasaan penuh kebahagiaan. Ada banyak upaya yang bisa kamu lakukan sebagai bentuk kebahagiaan menyambut Ramadhan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengetahui berbagai jenis puasa sunnah dan memperbanyak untuk melakukannya.
Puasa Sunnah Sebagai Persiapan Menjelang Ramadhan
Berbeda dengan puasa wajib di Bulan Ramadhan, puasa sunnah bisa kamu lakukan kapan saja. Tidak ada batasan waktu untuk menjalankannya. Oleh karena itu, kamu bisa melaksanakannya sebagai bentuk persiapan untuk menyambut kedatangan Ramadhan. Terlebih lagi, kamu bisa pula memperoleh banyak keutamaan saat menjalankan puasa sunnah, di antaranya:
1. Wujud Kecintaan Terhadap Rasulullah saw.
Rasulullah merupakan pribadi yang sangat senang berpuasa. Bahkan, beliau menjalankan ibadah ini secara rutin seumur hidup. Oleh karena itu, sebagai seorang umat Islam yang taat, kamu perlu mewujudkan rasa cinta kepada Rasulullah. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan diri berpuasa sunnah.
2. Upaya Menjaga Kesehatan
Pengetahuan tentang macam-macam puasa sunnah adalah upaya kamu dalam menjaga kesehatan. Terlebih lagi, puasa memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan kesehatan, baik secara fisik ataupun mental.
3. Melatih Diri Dalam Mengendalikan Hawa Nafsu
Kebiasaan menjalankan puasa sunnah adalah kesempatan untuk mengendalikan hawa nafsu. Selama puasa, kamu akan berupaya keras untuk menghindarkan diri dari berbagai godaan, termasuk di antaranya adalah makan, minum, melakukan hubungan suami istri, serta hal-hal yang membatalkan puasa. Semua upaya tersebut adalah kesempatan untuk melatih diri menjadi pribadi yang sabar.
Kesempatan untuk melatih diri dari godaan hawa nafsu jadi kesempatan penting biar terbiasa menjalankan puasa selama Ramadhan. Kamu tidak akan memperoleh banyak kesulitan untuk beradaptasi pada situasi karena tubuh yang lapar dan dahaga saat berpuasa. Dengan begitu, kamu bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal tanpa gangguan.
4. Membiasakan Hidup Sederhana
Puasa dapat mengajarkan kamu tentang konsep hidup sederhana secara nyata. Ketika berpuasa, kamu akan meminimalkan aktivitas bersenang-senang. Sebagai gantinya, kamu dapat memperbanyak amalan baik seperti mendengarkan kajian keislaman, membaca Al-Qura’n, menjalankan salat sunnah, ataupun bersedekah.
Baca Juga: Pengertian Puasa, Tujuan, Jenis, Syarat, dan Ketentuannya
Nenek-Nenek Ketika Puasa
by TRIO KURNIA (Vincent, Desta, & Andre Taulany)
Jenis Puasa Sunnah yang Bisa Kamu Lakukan Sebelum Ramadhan
Setelah mengetahui keutamaan dari menjalankan ibadah puasa sunnah, kamu jadi lebih bersemangat untuk menjalankannya, kan? Ada banyak macam-macam puasa sunnah yang bisa kamu lakukan sebagai upaya untuk membiasakan diri, berikut kami jelaskan macam-macam puasa sunnah:
1. Puasa Senin Kamis
Jenis ibadah puasa sunnah yang paling sering dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia adalah puasa Senin Kamis. Sesuai dengan namanya, kamu bisa menjalankan puasa ini dua kali dalam setiap minggu, yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Kebiasaan puasa Senin Kamis oleh Rasulullah termasuk salah satu upaya beliau dalam memperingati hari kelahirannya. Beliau lahir di hari Senin. Bahkan, hari Senin juga merupakan momen ketika beliau mendapatkan wahyu untuk pertama kali.
Ketika menjalankan puasa Senin Kamis, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan dua keutamaan, yaitu:
- Ibadah yang disukai Rasulullah. Puasa Senin Kamis termasuk salah satu ibadah favorit Nabi Muhammad saw. Sebagai buktinya, beliau tidak pernah meninggalkan ibadah ini. Alasannya, dua hari itu adalah momen ketika malaikat melaporkan setiap amalan manusia kepada Allah Swt.
- Kesempatan mengistirahatkan tubuh. Keutamaan selanjutnya adalah kamu memberikan kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat sejenak. Terlebih lagi, puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan, termasuk di antaranya adalah sebagai sarana detoksifikasi, mencegah penyakit, ataupun meningkatkan kekuatan imun tubuh.
2. Puasa Sya’ban
Selain puasa Senin Kamis, jenis puasa sunnah selanjutnya yang dapat kamu jalankan sebagai persiapan Ramadhan adalah puasa Sya’ban. Sesuai dengan namanya, puasa ini dapat kamu lakukan selama Bulan Sya’ban. Dalam sebuah hadits riwayat Aisyah ra, Rasulullah meningkatkan aktivitas berpuasa ketika memasuki Bulan Sya’ban.
3. Puasa Daud
Selanjutnya ada puasa Daud. Sesuai dengan namanya, puasa Daud merupakan jenis puasa sunnah yang pernah dilakukan oleh Nabi Daud AS. Dalam sebuah hadits, terungkap kalau puasa Daud adalah termasuk salah satu jenis puasa yang memiliki tempat istimewa di hadapan Allah Swt.
Karena keistimewaannya tersebut, kamu perlu mencoba untuk menjalankan ibadah puasa ini. Hanya saja, kamu harus memiliki komitmen ibadah yang sangat kuat ketika ingin melakukannya. Pasalnya, ibadah puasa Daud akan terasa berat, terutama ketika kamu menjalankannya di hari-hari biasa.
Cara pelaksanaannya sangat sederhana. Kamu bisa melakukan aktivitas puasa selama satu hari dan keesokannya tidak puasa, begitu seterusnya. Hanya saja, ada ketentuan penting terkait hari-hari yang diharapkan bagi umat Islam untuk berpuasa, yaitu Idulfitri, Iduladha, serta hari tasyrik.
Lalu, bagaimana kalau menjalankan puasa Daud pada hari Jumat? Tidak ada larangan bagi kamu untuk menjalankan puasa Daud pada hari Jumat. Terlebih lagi, kalau kamu memang sudah membiasakan diri untuk melaksanakan ibadah ini secara rutin.
4. Puasa Asyura
Sesuai dengan namanya, puasa ini dilaksanakan di Hari Asyura atau tanggal 10 bulan Muharram. Sebenarnya puasa ini memiliki beberapa tingkatan, paling tinggi adalah berpuasa di tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Namun diperbolehkan jika hanya berpuasa di tanggal 9 dan 10 ataupun hanya di tanggal 10-nya saja.
Puasa Asyura atau Puasa Muharram ini memiliki keutamaan dapat meleburkan dosa setahun yang lalu serta disebut sebagai puasa yang paling utama setelah Puasa Ramadhan. Seperti yang sudah diriwayatkan pada hadist Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu” (HR Muslim).
5. Puasa Tarwiyah
Puasa ini dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau bertepatan dengan Hari Tarwiyah di mana umat Islam yang sedang haji sedang mempersiapkan diri untuk melakukan wukuf.
6. Puasa Ayyamul Bidh
Ayyamul Bidh memiliki makna “hari-hari yang cerah” jika diartikan secara bahasa. Sehingga puasa ini dilakukan di “hari-hari yang cerah” setiap bulannya yaitu tiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Islam.
Puasa Ayyamul Bidh memiliki ganjaran pahala yang setara dengan puasa sepanjang tahun. Seperti yang diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar r. a., sungguh Nabi SAW bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’,” (H. R. Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).
7. Puasa Arafah
Setelah melakukan Puasa Tarwiyah, umat Islam dianjurkan untuk kembali berpuasa demi menyambut Hari Raya Iduladha. Puasa tersebut bernama Puasa Arafah yang dilakukan di tanggal 9 Dzulhijjah. Akan tetapi, puasa ini tidak dianjurkan bagi para umat Islam yang sedang melakukan wukuf di Arafah.
Keutamaan dari Puasa Arafah adalah pembebasan para hambanya yang berpuasa dari siksa api neraka. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya: “Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (H. R. Muslim).
8. Puasa Dzulhijjah
Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang penuh kemuliaan dalam kalender umat Islam. Saking mulianya, Rasulullah bahkan pernah bersabda bahwa, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar,” (H.R. At-Tirmidzi).
Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita untuk berpuasa pada 7 hari pertama di bulan Dzulhijjah dan disusul dengan Puasa Tarwiyah serta Puasa Arafah di dua hari berikutnya.
9. Puasa Syawal
Sesuai dengan namanya, puasa sunnah ini dilaksanakan di bulan Syawal sebanyak 6 hari. Untuk pelaksanaannya sendiri lebih diutamakan secara berurutan dimulai dari hari pertama setelah Hari Raya Idulfitri. Namun, tidak berurutan dan dikerjakan di akhir bulan Syawal pun hukumnya masih sah-sah saja.
Keutamaan dari puasa sunnah ini adalah pahalanya setara dengan berpuasa selama satu tahun lamanya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam hadist berikut ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (H. R. Muslim).
Baca Juga: Tak Hanya Puasa, Jangan Lupa Amalan Utama di Bulan Ramadhan Ini, Yuk!
Nah, itulah informasi mengenai macam-macam puasa sunah yang bisa kamu laksanakan sebagai bentuk persiapan di Bulan Ramadhan. Namun, kamu perlu ingat untuk tetap menjaga aktivitas rutin secara normal selama berpuasa. Jangan mentang-mentang puasa, lalu kamu menghabiskan waktu dengan tidur sepanjang hari.
Ada banyak aktivitas positif yang bisa kamu lakukan, seperti mendengar podcast, audioseries, atau radio online yang bisa didengarkan di mana saja dan kapan saja. Terlebih lagi, saat ini ada banyak audiobook tentang keislaman yang menarik di Noice, contohnya buku Islam: Sebuah Sejarah Singkat karya Karen Armstrong.
Biar kamu bisa mendengarkan audiobook tersebut dengan nyaman, ada banyak pilihan yang bisa dilakukan untuk menggunakan layanan Noice. Kamu bisa mendengarkan audiobook tersebut via web player Noice ataupun aplikasi di smartphone. Aplikasi Noice bisa diunduh gratis di AppStore dan PlayStore sekarang juga!
Ide Pokok “Islam: Sebuah Sejarah Singkat”