Investor startup – Berencana membangun bisnis? Kalau begitu, jangan lupakan peran investor! Investor adalah pemain unik dalam proses pertumbuhan sebuah bisnis rintisan. Tingkat dan kualitas dari keterlibatan mereka bisa benar-benar membantu menentukan kesuksesan dan kegagalan perusahaan.
Jadi, jika ingin bisnis sukses, kamu perlu mengetahui berbagai jenis investor startup beserta cara untuk pitching mereka dengan tepat. Apa saja? Yuk, baca poin-poin penting berikut!
7 Jenis Investor Startup
1. Keluarga dan Teman
Keduanya merupakan sumber dana kedua setelah penghasilanmu sendiri. Jenis investor startup ini memberikan dana berdasarkan dua hal: kamu dan idemu. Keluarga dan teman pastinya sudah mengenalimu sehingga mereka lebih mudah percaya.
Inilah beberapa kelebihan saat memperoleh sumber dana dari keluarga dan teman:
- Dana biasanya sudah tersedia, mereka tidak terlalu melakukan uji kelayakan sebelum menginvestasikan uang kepada bisnismu.
- Syaratnya cenderung fleksibel. Berhubung mereka dekat denganmu, keluarga dan teman biasanya tidak memberikan syarat yang muluk-muluk.
- Tanpa biaya atau dengan biaya legalitas yang terjangkau. Sering kali, modal usaha harus didapatkan dengan melibatkan sejumlah biaya legalitas, misalnya menyewa pengacara dalam pembuatan persetujuan. Namun, dengan keluarga atau teman, kamu biasanya hanya akan meminjam secara pribadi dan garansinya pun hanya antara dirimu dan mereka. Artinya, biaya pembuatan kontrak tidak terlalu diperlukan.
2. Bank dan Instansi Pemerintah
Pihak ini bukanlah investor startup dalam artian yang sebenarnya. Namun, tetap saja mereka bisa menjadi sumber modal usaha. Biasanya, agak susah untuk memperoleh dana dari bank jika kamu baru merintis bisnis. Akan tetapi, jika bisnismu punya daya tarik di mata bank, pihak ini bisa saja menawarkan kartu kredit atau program pinjaman.
Adapun program permodalan yang disediakan oleh pemerintah untuk proyek-proyek tertentu. Hanya saja, mengingat pinjaman merupakan utang yang harus dikembalikan, kamu harus bertanggung jawab untuk mencicil secara rutin. Selain itu, beberapa instansi pemerintah memberikan batasan dan larangan yang berpotensi menyusahkan bisnis rintisan. Jadi, pertimbangkan dengan penuh kehati-hatian agar tidak salah langkah.
3. Lembaga Modal Ventura
Investor startup yang satu ini paling sering disebut-sebut ketika membahas pembiayaan bisnis rintisan. Hanya saja, lembaga modal ventura kurang tertarik dengan bisnis rintisan yang masih berada di tahap paling awal. Hal ini karena modal ventura berisiko tinggi sehingga pengusaha-pengusaha berpengalaman saja yang akan memperoleh pembiayaan. Sekali bisnismu memenuhi kriteria lembaga ventura, jumlah modal yang diberikan sangat tidak main-main.
4. Investor Korporat
Bagi perusahaan besar, berinvestasi ke perusahaan rintisan membawa keuntungan. Contohnya, mendorong pertumbuhan perusahaan, menemukan teknologi atau talenta yang bisa mengubah industri sekaligus memperoleh profit, serta mendiversifikasi aset. Perusahaan besar bisa menjadi rekan usaha yang bagus untuk menaikkan level bisnismu.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Startup dari Nol, Wajib Disimak!
Ide Pokok
“How to Start a Start-up”
5. Angel Investor
Pada dasarnya, investor angel merupakan individu dengan pendapatan bersih yang tinggi, atau bisa dibilang kaya raya. Investor ini membiayai bisnis rintisan untuk memperoleh pengembalian berupa aset usaha. Investor angel bisa punya pengalaman di bidang operasional bisnis ataupun tidak. Jadi, sebaiknya incarlah investor angel dengan pengalaman yang sesuai sektor bisnismu supaya kamu mendapatkan koneksi lebih luas serta bimbingan.
6. Akselerator dan Inkubator
Inkubator bukanlah organisasi yang berfokus pada pembiayaan bisnis rintisan. Tujuan dari investor startup ini adalah membimbing para pengusaha melalui perkembangan bisnis dan memberikan alat atau bantuan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Inkubator cenderung kompetitif karena mengharuskan peserta mengikuti jadwal padat dan terstruktur.
7. Penggalangan Dana
Opsi ini cukup menarik untuk bisnis rintisan. Banyak platform penggalangan dana tersedia di masa kini dan menghubungkan ribuan startup yang sedang mencari modal dari investor potensial. Terdapat dua jenis penggalangan dana, antara lain,
- Penggalangan dana berbasis imbalan
Umumnya, investor dalam jenis penggalangan dana ini berinvestasi dalam jumlah sedikit untuk memperoleh diskon atau merchandise eksklusif. Cocok untuk usaha online yang ingin membiayai desain, pengadaan bahan, dan produksi sebelum produknya dijual ke konsumen. Karakteristik dari jenis investor ini, antara lain, tidak perlu menjual aset untuk memperoleh modal, investor menjadi konsumen untuk produkmu, serta perlu usaha dan waktu untuk memasarkan usaha ke investor.
- Penggalangan dana berbasis aset
Tidak seperti penggalangan dana berbasis imbalan, jenis penggalangan dana ini menjual sebagian aset kepada investor untuk memperoleh dana. Penggalangan dana berbasis aset tidak terlalu kompetitif. Akan tetapi, kamu harus memenuhi syarat agar bisnis dapat lolos seleksi dan masuk ke platform.
Tips Pitching dengan Investor untuk Kembangkan Startup
- Tunjukkan kepada investor startup bahwa produkmu berguna bagi pengguna. Caranya? Berikan metrik yang bermakna, seperti tingkat konversi, pengguna aktif harian atau bulanan, profit rutin bulanan, dan tingkat retensi pelanggan.
- Pastikan investor tahu bahwa dana yang kamu terima akan berguna untuk perkembangan bisnis. Tidak ada investor yang mau berinvestasi dengan bisnis jangka pendek!
- Jangan buat presentasi lebih dari 10 menit.
- Hindari mengalokasikan terlalu banyak dana investor untuk gaji bulananmu—sebagai pendiri perusahaan.
- Fokus pada produk yang sedang kamu kembangkan. Hindari menceritakan lebih dari satu produk, apalagi jika berupa rencana produk yang belum dirilis dalam waktu dekat.
Sudah mengenali jenis-jenis investor startup sekaligus cara pitching-nya? Meski ada beragam investor yang bisa diajak bekerja sama, jangan sampai salah langkah saat melakukan pendekatan, ya. Selain itu, jangan hanya melihat investor sebagai sumber dana, tetapi perhatikan pula masa depan mereka saat berbisnis denganmu.
Baca Juga: Apa Itu Startup? Kenali Bedanya dari Perusahaan Konvensional
Mau tips lain yang ampuh untuk menggaet hati investor? Cari tahu dalam audiobook “How to Start a Start-up” karya ThinkApps! Dalam buku audio ini, temukan episode yang membahas secara khusus tentang cara-cara untuk menyempurnakan teknik pitch-mu.
Untuk mendengarkan buku audio “How to Start a Start-up”, kunjungi rumah konten audio Indonesia versi pemutar web atau unduh aplikasi Noice di PlayStore dan AppStore. Semoga membantu!
Ide Pokok
“How to Start a Start-up”