Cara Mengatasi FOMO saham – Sebagian dari kita pasti pernah mendengar istilah FOMO. Istilah ini adalah singkatan dari fear of missing out. Jika dikaitkan dengan pergaulan kawula muda, istilah FOMO ini biasa dipakai untuk menggambarkan mereka yang takut ketinggalan hal-hal yang lagi viral.
Ternyata, dalam dunia saham ada juga istilah FOMO saham. Kira-kira, apakah kamu bisa menebak apa yang dimaksud FOMO dalam saham? Yuk, temukan jawabannya di penjelasan berikut.
Baca juga: Cara Memulai Investasi bagi Pemula, Mudah Diterapkan!
Apa Itu FOMO Saham?
Istilah FOMO dalam dunia saham memang tergolong hal yang relatif baru. Jadi, wajar aja kalau masih banyak orang yang belum tahu apa makna dari istilah ini.
Jika FOMO dalam pergaulan mengacu pada sikap seseorang yang nggak mau ketinggalan tren yang lagi viral, FOMO saham adalah perasaan takut atau cemas ketinggalan kesempatan jual ketika ada kenaikan harga saham, atau takut ketinggalan beli saham ketika harga saham anjlok parah.
Wajar nggak, sih, memiliki perasaan FOMO ini? Well, kalau kamu seorang trader, wajar-wajar saja sih kalau kamu jadi terpacu untuk segera jual saham yang lagi naik harganya. Terlebih lagi, jika harganya naik drastis. Beda ceritanya kalau kamu adalah seorang investor yang notabene menabung saham untuk jangka panjang.
Akan tetapi, walaupun kamu adalah seorang trader, perlu ada pertimbangan khusus sebelum menjual saham. Orang yang terkena gejala FOMO saham biasanya cuma ikut-ikutan tren saja. Jadi, keputusan jual/belimu bukan didasarkan pada analisis yang baik.
Kok Bisa FOMO Saham, Sih?
Adalah hal yang wajar bagi seorang trader maupun investor untuk menginginkan keuntungan. Trader memang biasa mencari keuntungan dengan melakukan jual beli saham dalam jangka pendek, sedangkan investor cenderung ‘menabung’ saham dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang relatif lebih lama.
Terkait FOMO dalam saham, sebenarnya hal ini bisa dimengerti, apalagi jika kamu seorang trader yang mencari keuntungan lewat selisih harga. Harga saham yang meningkat drastis tentu jadi kesempatan emas buatmu untuk mendulang cuan.
Alasan mendasar mengapa seseorang bisa mengalami FOMO saham adalah karena sifat saham itu sendiri. Harga saham yang fluktuatif cenderung membuat trader jadi cemas. Cemas karena apa? Trader akan cemas kalau harga saham tiba-tiba anjlok, apalagi jika harga saham jauh lebih rendah daripada harga beli yang mengakibatkan mereka rugi besar.
Cuma ikut-ikutan
Karena kecemasan inilah, orang cenderung cuma ikut-ikutan jual saham mereka ketika harga saham naik drastis. Pun jika ada saham yang turun drastis. Biasanya orang yang FOMO saham akan ikut-ikutan beli saham emiten yang lagi down itu tanpa berpikir pannjang.
Ada juga tipikal trader yang malah menunda menjual saham karena percaya bahwa harga saham akan terus bullish dalam waktu yang lama. Padahal, dalam dunia saham perubahan tersebut bisa berubah dengan pace yang cepat.
Karena keserakahan itulah, seorang trader bisa kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga tersebut. Peristiwa ini bisa memicu galau berkelanjutan yang membuat ia menjadi seorang trader yang FOMO pada kesempatan-kesempatan berikutnya.
Cara Mengatasi FOMO Saham
Bagaimana caranya agar kamu tidak mengalami FOMO dalam saham? Ada beberapa tips yang bisa kamu contoh, nih, supaya kegiatan trading atau investasimu bisa berjalan dengan baik.
1. Kenali lagi rencana investasimu
Kalau kamu ngerasa kamu FOMO banget waktu dihadapkan pada kenaikan harga saham suatu emiten, kamu bisa lakukan hal ini: mengenal ulang tujuan investasimu. Hal ini makin penting kamu lakukan apabila kamu ingin jadi investor—bukan trader.
Jika kamu memilih untuk berinvestasi jangka panjang, kenaikan singkat harga saham tidak seharusnya membuatmu jadi terburu-buru menjual saham. Latih dirimu untuk tak terlalu sering update harga saham agar kamu tidak gelisah begitu melihat harga saham baik naik atau turun.
Lain lagi ceritanya kalau kamu seorang trader. Memang, kenaikan dan penurunan harga harga saham memang bikin greget untuk mengambil keputusan. Pastikan untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan penjualan/pembelian.
Jangan sembarangan beli saham yang sedang bearish (turun harga) sekadar karena ikut-ikutan tanpa memahami betul tentang emiten tersebut. Tak sebaiknya juga kamu menjual saham emiten karena ikut-ikutan juga. Pastikan untuk menganalisis sebelum mengambil keputusan atas saham yang kamu miliki.
2. Atur investasi kamu secara rutin
Saran ini cocok kamu terapkan kalau kamu seorang investor. Agar kamu tidak terpicu untuk beli saham yang lagi turun harga, akan lebih baik jika kamu mengatur jadwal beli saham rutin.
Sebagai contoh, kamu bisa beli saham di awal, tengah, atau akhir bulan. Jadi, kamu tak perlu beli saham di luar jadwal meskipun harga saham lagi down.
3. Kurangi baca-baca berita
Baca berita kok dilarang? Well, kalau kamu mau terhindar dari FOMO, akan lebih baik jika kamu sedikit cuek dengan berita di dunia persahaman.
Arus berita yang begitu ‘deras’ bisa membuat kamu makin FOMO. Terlebih lagi, kamu mengikuti pergerakan pasar melalui berita-berita yang tersebar di media sosial juga. Komentar-komentar sesama rekan trader atau investor bisa jadi pemicu sikap FOMO itu timbul. Kalau sudah terpicu komentar di medsos, alamat, deh!
4. Latihan sabar dan jangan panik
Cara selanjutnya agar kamu tidak FOMO saham adalah dengan melatih kesabaran. Isu pasar memang bisa bikin gundah para investor, tetapi di situlah salah satu bentuk tantangannya.
Sembari melatih diri untuk bersabar, perkaya lagi ilmu tentang pasar modalmu. Hal ini bisa kamu lakukan agar kamu punya basis mantap untuk menganalisis kondisi pasar. Dengan demikian, semua keputusan yang kamu ambil didasarkan pada analisis yang matang.
5. Jangan ‘terpaku masa lalu’
Sudah jual saham tetapi justru terjual pada saat down? Tak usah risau. Jadikan hal tersebut sebagai pembelajaran agar kamu selalu pertimbangkan adanya risiko perubahan harga secara cepat.
Demikian pula kalau temanmu berhasil mendulang cuan berkat menjual saham pada saat harganya naik, sedangkan kamu nggak jual sahammu. Bukan berarti kamu harus galau berkepanjangan, ya. Tetap semangat dan gunakan kepala dingin ketika memutuskan segala sesuatu tentang portofolio sahammu.
Baca juga: Berani Memulai! Ini 7 Tips Investasi Milenial untuk Masa Depan
Nah, supaya kamu nggak FOMO saham, menguasai teknik analisis teknikal (untuk trader) dan/atau analisis fundamental (untuk investor) adalah sebuah kewajiban. Dengan menguasai hal tersebut, kamu bisa menganalisis kondisi pasar dan memutuskan hal yang terbaik untuk portofoliomu. Kamu masih pemula dalam dunia investasi saham? Keep calm, kamu nggak ketinggalan, kok. Mulai aja dengan belajar perbedaan trader dan investor melalui podcast Felicia Tjiasaka: TRADING vs. Investing. Download aplikasi Noice di PlayStore atau App Store supaya kamu bisa lebih mudah mendengarkan podcast tersebut, ya!