Efek Rumah Kaca kerap disebut sebagai penyebab pemanasan global dan perubahan iklim. Sejak bertahun-tahun yang lalu, para pemerhati lingkungan hidup gencar menyebarkan awareness mengenai bahayanya. Apa sebenarnya pengertian efek rumah kaca? Bagaimana ini bisa terjadi dan apa dampaknya bagi kehidupan?
Bagi kamu yang peduli dengan alam dan lingkungan di sekitarmu, penting untuk mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global. Insight terkait efek rumah kaca berikut ini bisa jadi sumber yang bagus bagi kamu untuk mulai melakukan sedikit perubahan demi mencegah dampak yang lebih buruk.
Pengertian Efek Rumah Kaca
Menurut situs resmi NASA, green house effects atau efek rumah kaca merupakan fenomena saat panas matahari terperangkap di bumi karena adanya lapisan menyerupai rumah kaca yang melingkupi bumi. ‘Rumah kaca’ yang dimaksud tentu bukan rumah kaca yang sesungguhnya, melainkan gas-gas yang terakumulasi dan melilit permukaan bumi.
Gas-gas penyebab efek rumah kaca ini antara lain adalah karbondioksida, metana, dinitrogen oksida, hingga uap air. Para ilmuwan menyebutkan bahwa efek pemanasan karbondioksida pada dasarnya mampu menstabilkan atmosfer bumi. Jika karbondioksida hilang, efek rumah kaca terestrial akan hilang. Namun, tanpa adanya karbondioksida, maka permukaan bumi akan menjadi 33 derajat Celsius lebih dingin dari yang kita rasakan saat ini.
Gas rumah kaca terbentuk secara alami dan merupakan bagian dari susunan atmosfer kita. Oleh karena itu, bumi kerap disebut sebagai planet “Goldilocks” karena suhunya yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Ini memungkinkan adanya kehidupan di sini. Bagian terbaik yang membuat bumi begitu nyaman ditinggali adalah efek rumah kaca alami yang dimilikinya. Ini menjaga suhu bumi tetap pada rata-rata 15 derajat Celsius.
Sayangnya, selama satu abad terakhir, manusia sudah mengganggu keseimbangan energi yang dimiliki bumi. Terlebih lagi, dengan penggunaan bahan bakar fosil yang menambah akumulasi karbondioksida yang ada di udara. Peningkatan karbondioksida yang konsisten selama beberapa dekade terakhir inilah yang memerangkap panas ekstra di permukaan bumi. Efeknya, panas pun meningkat pesat seperti yang kita rasakan sekarang.
Baca Juga: Mengenal Perubahan Iklim, Dampak, dan Cara Tepat Menghadapinya
Penyebab dan Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Ada lima macam gas yang secara signifikan menjadi penyebab meningkatnya pemanasan global melalui efek rumah kaca. Gas-gas tersebut adalah:
1. Karbondioksida
Terhitung sebanyak 76% dari emisi global yang disebabkan oleh manusia, karbondioksida bertahan cukup lama di udara. Setelah dipancarkan ke atmosfer, sebanyak 40% masih tersisa bahkan setelah 100 tahun, 20% setelah 1.000 tahun, dan 10% selama 10.000 tahun kemudian.
2. Metana
Metana atau CH4 bertahan di atmosfer dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan karbondioksida (sekitar satu dekade). Namun, efeknya terhadap rumah kaca 25 kali lebih besar daripada karbondioksida selama periode 100 tahun. Secara global, metana menyumbang 16% dari seluruh emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia.
3. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida atau N2O adalah gas rumah kaca yang sangat kuat. Gas ini memiliki GWP (Global Warming Potential) sebanyak 300 kali lipat dibandingkan dengan karbondioksida dalam skala waktu 100 tahun. Gas ini tetap berada di atmosfer dalam waktu rata-rata selama sekitar lebih dari 1 abad. Nitrogen oksida menyumbang sekitar 6% dari emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia secara global.
4. Gas Fluorinasi
Fluorinasi dipancarkan dari berbagai proses manufaktur dalam industri. Gas ini diciptakan oleh manusia. Ada empat jenis utama gas fluorinasi, yakni nitrogen trifluorida (NF3), hidrofluorokarbon (HFC), sulfur heksafluorida (SF6), dan hidrofluorokarbon (HFC).
5. Uap Air
Gas rumah kaca yang jumlahnya paling banyak secara keseluruhan adalah uap air. Berbeda dengan gas lainnya, konsentrasi uap air tidak berkaitan langsung dengan aktivitas manusia, melainkan karena akibat pemanasan yang dihasilkan oleh gas rumah kaca lain yang diproduksi oleh manusia.
Udara yang lebih hangat cenderung menampung lebih banyak air. Dan karena uap air adalah gas rumah kaca, makin banyak air yang menyerap lebih banyak panas, menyebabkan pemanasan menjadi lebih besar.
Gas-gas inilah yang jumlahnya makin banyak terakumulasi karena aktivitas manusia dan membuat efek rumah kaca alami tidak lagi berjalan seperti yang seharusnya. Udara menjadi makin panas dan pemanasan global pun tak bisa terhindarkan lagi.
Dampak Efek Rumah Kaca bagi Kehidupan
Meningkatnya suhu rata-rata di bumi menyebabkan kondisi kehidupan di planet ini mengalami perubahan. Beberapa dampak yang akan terjadi karena efek rumah kaca yang makin parah adalah:
- Penurunan massa glasial. Gletser yang berkurang juga menyebabkan persentase radiasi sinar matahari yang dipantulkan atau dikembalikan ke atmosfer oleh permukaan bumi berkurang serta kenaikan permukaan air laut secara global.
- Badai yang makin parah. Intensifikasi efek rumah kaca tidak menyebabkan peristiwa iklim ekstrem melainkan meningkatkan intensitasnya.
- Migrasi spesies. Ada banyak spesies hewan terpaksa bermigrasi agar bisa tetap hidup karena suhu yang berubah di lingkungan asli mereka. Menurut Bank Dunia, manusia juga akan banyak yang pindah. Pada tahun 2050, diprediksi sebanyak 140 juta orang akan meninggalkan rumah mereka yang sekarang karena kekeringan atau banjir ekstrem.
- Kekurangan pangan. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan bahwa perubahan iklim bisa mengancam ketersediaan pangan. Penyebab utamanya adalah menurunnya produksi pertanian di berbagai daerah.
- Penyebaran penyakit dan pandemi. Selain masalah yang berlangsung karena polusi, Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa pemanasan global akan menyebabkan banyak penyakit menular termasuk demam berdarah, malaria, dan kolera. Di sisi lain, daerah yang mengalami panas ekstrem akan mengalami masalah kardiovaskular dan pernapasan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Warna Primer dan Warna Sekunder? Cari Tahu di Sini!
Membahas tentang efek rumah kaca sepertinya tidak akan ada habisnya, apalagi masalah ini masih belum teratasi sampai saat ini. Yuk, cari tahu lebih jauh tentang pemanasan global dengan mendengarkan audiobook Collapse dari Jared Diamond di Noice. Unduh aplikasi Noice rumah konten audio Indonesia di Google Play atau App Store untuk bisa mengakses beragam fitur menarik lainnya!