Doa makan sahur merupakan niat yang dibaca ketika kamu hendak menyantap sahur, baik puasa sunah maupun puasa wajib Ramadan. Doa ini dibaca supaya puasa kamu selama sehari penuh. Ketika membaca doa makan sahur, kamu bisa mendapatkan berkah di setiap suapan makanan maupun air yang diminum.
Bacaan Doa Makan Sahur dan Arti
Mengingat doa sahur sangatlah penting untuk dibaca, kamu harus menyesuaikan bacaan doa sahur dengan puasa yang hendak dilakukan. Agar kamu lebih paham, berikut jenis doa beserta arti bacaan niat sahur yang bisa kamu pelajari.
1. Puasa Sunnah Senin Kamis
Sesuai namanya, jenis puasa ini dilakukan tepat pada hari Senin dan Kamis. Ibadah ini sering dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah untuk dikerjakan.
- Niat sahur puasa sunah Senin: “Nawaitu sauma hadzal yaumi‘an ada’i sunnati yaumil itsnaini lillahi ta‘alaa. Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa sunah hari Senin karena Allah Taala.”
- Niat sahur puasa sunah Kamis: “Nawaitu sauma hadzal yaumi‘an ada’i sunnati yaumil khamisi lillahi ta‘alaa. Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa sunah hari Kamis karena Allah Taala.”
2. Puasa Daud
Puasa Daud dilakukan secara berselingan. Misalnya, kamu berpuasa di hari Senin dan kembali melanjutkan di hari Rabu serta Jumat. Bacaan doa sahur puasa Daud: “Nawaitu sauma daawuda sunnatan lillaahi ta’alaa.” Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa sunah Daud karena Allah Ta’ala.”
3. Puasa Sunnah Rajab
Selain puasa Senin Kamis, Rasulullah Saw juga menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa sunah Rajab.
Doa makan sahur puasa Rajab: “Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi taalaa.” Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa sunah di bulan Rajab karena Allah Taala.”
4. Puasa Sunnah
Kalau kamu hendak mengerjakan puasa sunah di luar hari tertentu, seperti Rajab, Senin Kamis, atau Daud, gunakan doa sahur berikut: “Nawaitu sauma fii hadzal yaumi sunnatal lillahi ta’ala.” Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa sunah pada hari ini karena Allah Ta’ala.”
5. Puasa Ramadhan
Selain puasa sunah, terdapat puasa yang wajib dilakukan dan berdosa apabila tidak dikerjakan. Namun, perlu diingat bahwa Allah Swt memberi keringanan bagi orang yang berhalangan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu.
Berbeda dengan puasa sunah, niat sahur dan puasa Ramadan dianjurkan dilakukan pada malam hari hingga sebelum masuk waktu subuh. Hal ini sebagaimana tafsir Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri mengenai hadis yang diriwayatkan Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi. Hadis tersebut menyebut Rasulullah bersabda, “Barangsiapa belum berniat puasa di malam hari sebelum fajar terbit, tidak ada puasa baginya.”
Singkatnya, puasa Ramadan tidak sah apabila tidak diniatkan sebelum waktu fajar. Adapun niat puasa Ramadan, “Nawaitu sauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadana hadzihis sanati lillahi ta’ala.” Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa fardu esok hari di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.”
6. Puasa Qada Ramadhan
Bagi kamu yang berhalangan puasa di bulan Ramadan karena sakit, bepergian jarak jauh, atau haid dan nifas, wajib untuk mengganti puasa tersebut di lain waktu. Doa sahur untuk qada puasa Ramadan, “Nawaitu sauma ghadin ‘an qada’i fardi Ramadana lillaahi ta’ala.” Arti bacaan niat sahur: “Aku niat puasa qada fardu Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala.”
Kendati qada puasa Ramadan dapat dilakukan kapan pun, ada hari yang diharamkan berpuasa, yakni:
- 1 Syawal bertepatan dengan Idulfitri.
- 10 Zulhijah bertepatan dengan Iduladha.
- Hari tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
- Separuh akhir bulan Syakban.
- Hari syak atau hari yang diragukan, 30 Syakban.
Baca Juga: Hadist Tentang Sedekah dan Mengenal Macam-Macam Sedekah
Podcast “Berbeda Tapi Bersama”
Tata Cara Makan Sahur
Makan sahur termasuk sunah yang dianjurkan untuk dilakukan karena mengandung keberkahan dan mendapatkan ganjaran pahala. Namun, puasa tetap sah apabila kamu kesiangan dan tidak sempat menyantap sahur.
Tata cara sahur dimulai dengan niat berpuasa kemudian mengambil makanan seperlunya. Disarankan menyantap makanan yang mengandung karbohidrat dan air. Kamu juga bisa mengonsumsi makanan atau minuman manis supaya tubuh tetap kuat selama berpuasa. Apabila kamu akan beraktivitas di luar ruangan, usahakan untuk memperbanyak konsumsi air putih. Hal ini dilakukan untuk menghindari dehidrasi.
Manfaat Makan Sahur
Kendati hanya disunahkan, makan sahur memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Adapun manfaat sahur, antara lain:
- Mempersiapkan Tubuh – selama berpuasa tubuh akan melakukan proses detoksifikasi untuk membuang racun dan kotoran. Supaya proses tersebut lancar, tubuh harus dalam kondisi bertenaga. Caranya dengan menyantap sahur secukupnya.
- Sumber Energi – ketika sahur, tubuh akan memproses makanan untuk disimpan sebagai cadangan energi. Hal inilah yang membuat kamu tetap bisa beraktivitas di bulan Ramadan layaknya hari biasa.
- Meningkatkan Imunitas – puasa efektif meningkatkan imunitas tubuh. Pasalnya, selama berpuasa orang-orang akan lebih menjaga asupan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Selain itu, tubuh juga terbiasa menerima asupan pada jam tertentu yang telah terjadwal. Hal inilah yang membuat tubuh jadi lebih sehat.
- Mencegah Dehidrasi – sahur memungkinkan kamu untuk mengonsumsi minuman untuk menjaga kadar air di dalam tubuh. Alhasil, kamu tidak akan merasa haus yang bisa menyebabkan kamu membatalkan puasa.
- Mencegah Asam Lambung Meningkat – ketika berpuasa, lambung akan kosong dalam waktu lama. Pada beberapa orang hal ini bisa menyebabkan peningkatan asam lambung. Untuk mencegahnya, pastikan kamu makan sahur dan mengonsumsi makanan sehat.
Baca Juga: Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil & Menyusui, Biar Kuat Sebulan Penuh
Demikianlah informasi mengenai doa sahur beserta artinya yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu sedang mencari kisah menarik dan seru, dengarkan audiobook atau audioseries di Noice. Kamu bisa mengunduh dan install aplikasi Noice secara gratis di PlayStore atau AppStore.
Untuk menambah ilmu agama, Noice juga menyediakan podcast agama dan spiritual yang bisa diputar di web player Noice. Asyik kan? Yuk, tambah ilmu bersama Noice!
Podcast “Berbeda Tapi Bersama”