Diet Mayo – Bagi kamu yang sedang berencana menurunkan berat badan, memilih jenis diet yang sesuai dengan dirimu mungkin bukan hal yang mudah. Pasalnya, kondisi tubuh dan kemampuan metabolisme setiap orang berbeda-beda. Jadi, apa yang cocok dilakukan oleh orang lain untuk menurunkan berat badannya, belum tentu cocok juga untukmu.
Untuk menemukan formula diet yang baik, para pakar terus melakukan penelitian. Dua di antara sekian banyak jenis diet yang dikembangkan di dunia adalah diet mayo dan diet karbo. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum menentukan pilihan diet mana yang ingin kamu jalani, simak terlebih dahulu penjelasan mengenai perbedaan diet mayo dan diet karbo berikut ini!
Perbedaan Diet Mayo dan Diet Karbo
Tentang Diet Mayo
Diet mayo atau yang secara resmi bernama The Mayo Clinic Diet merupakan program diet yang secara resmi dikembangkan oleh organisasi nirlaba asal Minnesota, Amerika Serikat. Konsep diet ini dituangkan dalam sebuah buku berjudul The Mayo Clinic Diet yang diterbitkan pada tahun 1949. Sebelum buku tersebut diterbitkan, istilah diet mayo merupakan diet berbeda yang tidak ada hubungannya dengan Mayo Clinic.
Diet mayo yang dikembangkan oleh Mayo Clinic tidak hanya berfokus pada makanan yang kamu santap saja, melainkan juga menyeimbangkannya dengan aktivitas fisik. Saat ini, banyak orang yang menganggap bahwa diet mayo merupakan diet yang membatasi asupan karbohidrat dan garam. Padahal pada praktiknya, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diet tersebut.
Apa Saja Aturan Diet Mayo?
Dengan melakukan diet ini, kamu bisa memilih beragam pilihan makanan dalam 6 kelompok utama yang terdiri dari:
- Buah-buahan
- Sayuran
- Biji-bijian utuh
- Protein tanpa lemak seperti ikan dan kacang-kacangan
- Lemak tak jenuh yang bersumber dari kacang-kacangan dan minyak zaitun
- Makanan manis dalam jumlah terbatas.
Diet ini memiliki tingkat kesulitan level menengah dan diklaim cukup fleksibel dengan beragam opsi makanan yang bisa kamu santap. Kamu juga masih bisa menikmati makanan favorit kamu seperti pizza. Hanya saja jumlah dan waktu konsumsinya harus dibatasi.
Selain makanan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah anjuran olahraga dalam diet ini. Kamu disarankan untuk melakukan setidaknya olahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari. Salah satu olahraga yang bisa kamu lakukan adalah jalan cepat.
Manfaat dan Efek Samping Diet Mayo
Diet mayo yang dikembangkan oleh Mayo Clinic telah diteliti dan dirancang oleh para ahli di bidang manajemen berat badan. Karena itu, diet ini cenderung aman dan efektif bagi sebagian besar orang yang melakukannya. Untuk bisa mencapai hasil maksimal, kamu harus mematuhi aturan yang diterapkan.
Seperti halnya diet lain, diet mayo juga memiliki sejumlah pro dan kontra. Beberapa efek positif dari diet mayo antara lain adalah:
- Bisa dilakukan sendiri. Tidak perlu bimbingan dari pakar diet langsung. Kamu cukup mengikuti buku manual yang ada. Situs Mayo Clinic juga menyediakan beragam tools gratis dan berbayar untuk memudahkan proses dietmu
- Diet ini mengutamakan keseimbangan antara makan dan olahraga sehingga manfaatnya tidak hanya untuk menurunkan berat badan tapi juga melindungi dari berbagai penyakit
- Bermanfaat dalam jangka panjang. Alih-alih hanya untuk menurunkan berat badan sekali dalam waktu cepat, diet mayo dirancang untuk memperbaiki pola hidup yang lebih sehat dalam jangka panjang.
Sementara itu, efek negatif yang mungkin akan kamu rasakan saat melakukan diet mayo adalah:
- Sulit di awal. Saat baru memulai, kamu mungkin akan mengalami kesulitan karena harus membatasi asupan gula dan berbagai jenis makanan lain. Banyak orang yang juga mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya saat mengikuti diet ini
- Butuh waktu. Mengubah pola makan dengan memperbanyak asupan sayur dan buah serta menghindari makanan olahan akan membutuhkan waktu mulai dari berbelanja, menyiapkan menu hingga memasak
- Pembatasan asupan kalori. Jumlah kalori yang direkomendasikan untuk diet mayo adalah 1.200-1.400 per hari. Bagi sebagian orang, jumlah ini mungkin cukup. Tapi jika kamu memiliki aktivitas yang tinggi, ini mungkin terlalu sedikit.
Baca Juga: Apa itu Intermittent Fasting? Ini Penjelasan dan Cara Kerjanya!
Tentang Diet Karbo
Diet karbo dikenal juga dengan istilah low-carb diet. Seperti namanya, melakukan diet ini artinya kamu mengurangi asupan karbohidrat baik yang berasal dari nasi, tepung, biji-bijian serta buah-buahan degan pati. Sebagai ganti, diet ini merekomendasikan konsumsi makanan tinggi protein dan lemak.
Pada dasarnya, ada banyak jenis diet karbo yang dikembangkan. Masing-masing jenis diet karbo ini memiliki pembatasan yang berbeda-beda. Namun secara umum diet rendah karbohidrat dimaksudkan untuk merangsang tubuh agar membakar lemak yang disimpan sebagai energi. Efeknya, penurunan berat badan akan terjadi.
Secara umum, diet rendah karbo ini berfokus pada protein dan beberapa jenis sayuran yang tidak mengandung pati. Batas asupan karbohidrat yang disarankan untuk diet karbo berkisar antara 20 sampai 75 gram. Karbohidrat sebanyak ini mampu menyediakan 80 sampai 240 kalori harian. Beberapa jenis diet karbo membatasi asupan karbo yang sangat ketat di awal namun secara bertahap meningkatkan jumlah karbohidrat yang diperbolehkan.
Manfaat dan Efek Samping Diet Karbo
Diet karbo juga memiliki sejumlah manfaat, antara lain:
- Menurunkan berat badan. Pada dasarnya, diet karbo memang dirancang untuk menurunkan berat badan. Dengan konsumsi 500-700 kalori atau kurang dari itu, kamu bisa menurunkan berat badan antara 0,5-0,7 kilogram per minggu. Diet rendah karbo diklaim bisa menurunkan berat badan yang cukup signifikan dalam waktu singkat.
- Menurunkan level gula darah. Karena menggunakan sumber karbohidrat yang lebih sehat, diet karbo bisa membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung serta mengurangi risiko kenaikan kolesterol.
Namun, mengurangi asupan karbo dalam jumlah besar dalam waktu singkat bisa mendatangkan sejumlah efek samping seperti:
- Konstipasi, sakit kepala dan keram otot
- Ketosis. Pembatasan karbohidrat yang parah dapat menyebabkan tubuhmu memecah lemak menjadi keton untuk energi. Ini disebut ketosis. Ketosis bisa menyebabkan sejumlah efek samping termasuk sakit kepala, napas berbau tak sedap dan kelelahan.
Jadi, Pilih Diet Mayo atau Karbo?
Pada dasarnya, kedua jenis diet jika dilakukan dengan benar akan membawa manfaat sesuai yang kamu harapkan. Setelah mengetahui perbedaan kedua diet di atas, kamu mungkin sudah memiliki gambaran tentang diet apa yang ingin kamu pilih. Jika kamu merasa ragu dengan jenis diet yang ingin kamu lakukan, tidak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga: Penting Bagi Tubuh, Ini 7 Fungsi Karbohidrat yang Wajib Diketahui!
Ingin tahu lebih jauh mengenai diet karbo? Podcast #4 Sebelum Mulai Diet Karbo, Kamu Harus Mengetahui Metabolisme Tubuhmu Dulu dari The Diet Compass bisa membantumu. Supaya makin mudah mendengarkan, yuk unduh aplikasi Noice rumah konten audio Indonesia di Google Play atau App Store dulu!
Ide Pokok “The Diet Compass”