Cara menghadapi catcalling – Catcalling adalah tindakan pelecehan yang mungkin terjadi di mana saja, tak terkecuali di tempat kerja. Pelecehan ini biasanya berupa candaan, siulan, kedipan mata, atau komentar mengarah ke seksualitas yang membuat seseorang menghadapi situasi tak nyaman.
Meski korban pelecehan sebenarnya merasa marah dan terganggu, tetapi kebanyakan dari mereka memilih diam karena malu, takut, bingung, atau enggan ‘mencari ribut’. Namun, cukupkah dengan diam dan tidak memberi respons apa pun? Tentu saja tidak. Sebaliknya, pelaku pelecehan justru akan makin menjadi-jadi. Nah, bila kamu mengalami pelecehan seperti ini di lingkungan kerja, jangan panik. Ingat tips berikut ini:
Cara Menghadapi Catcalling
Tetap tenang ketika menghadapi pelaku pelecehan itu tidak mudah. Oleh karena itu, sebaiknya kamu mempelajari trik di bawah ini:
1. Tunjukkan Sikap Keberatan
Jangan ragu menunjukkan bahwa kamu keberatan dan terganggu dengan sikap mereka. Ini penting agar si pelaku paham akan kesalahannya. Misalnya, seseorang di tempat kerja memanggilmu dengan siulan atau berkomentar tidak sopan tentang pakaianmu. Saat itu juga, segera berbalik dan tatap matanya dengan tajam dan tegas. Ini bisa membuat pelaku kaget dan tak menduga sebelumnya bila kamu berani menunjukkan reaksi seperti itu.
2. Beri Teguran Langsung
Bila sekadar tatapan tajam tidak bisa memengaruhi si pelaku, sebaiknya kamu menerapkan cara menghadapi catcalling selanjutnya, yakni memberi teguran langsung. Kamu akan membutuhkan keberanian untuk melakukan ini, tetapi ingatlah bahwa tujuan utama pelaku adalah untuk membuatmu merasa terintimidasi.
Oleh karena itu, tunjukkan padanya kamu bukan target yang lemah. Beri tahu pelaku dengan tegas bahwa sikapnya sudah termasuk pelecehan dan sudah terlewat batas. Ini bisa memberi sedikit efek jera pada pelaku untuk tidak mengganggu kamu lain kali.
3. Tetap Tenang
Siapa yang tidak kesal dan marah ketika mengalami pelecehan? Namun, dalam kebanyakan kasus, para pelaku pelecehan justru tambah merasa senang bila korban terlihat tersulut emosi. Dengan demikian, cara menghadapi catcalling yang tak kalah penting adalah mencoba mengendalikan diri untuk tetap terlihat tenang dan tidak panik atau takut.
Jangan menggunakan kata umpatan atau negatif, karena tidak jarang pelaku bisa berbalik kesal dan berpotensi melakukan hal lain yang lebih kasar atau buruk. Kamu bisa mengatakan ini dengan tenang, tetapi tetap tegas: “Maaf, perbuatanmu barusan itu pelecehan. Sepertinya saya juga tidak mengganggu kamu. Jadi, tolong berhenti.”
4. Bicarakan dengan Orang Lain
Banyak korban pelecehan tidak mau memberi tahu kejadian yang dialaminya karena berbagai alasan, seperti malu dan takut. Padahal, dengan membicarakan hal ini dengan orang lain, kamu bisa mendapatkan second opinion tentang langkah apa yang sebaiknya kamu ambil untuk mengatasi masalah pelecehan ini.
Kamu bisa memulai dari orang-orang terdekat yang kamu percayai, seperti sahabat, rekan kerja, atau kerabat dan keluarga. Bila memungkinkan dan diperlukan, kamu bahkan bisa menghubungi seseorang dari tempat perlindungan hak perempuan.
5. Laporkan!
Bermacam-macam usaha telah kamu lakukan, tetapi pelaku masih berani mengganggu? Cara menghadapi catcalling yang paling efektif adalah dengan melaporkannya ke pihak berwenang.
Bila ini terjadi di tempat kerja, kamu bisa mulai melaporkannya ke pihak HRD untuk ditindaklanjuti. Namun, bila tidak juga membuat pelaku berhenti, maka kamu harus mengambil langkah tegas lanjutan, yakni membawa kasus ini ke jalur hukum. Penting untuk diingat, kamu harus mengumpulkan saksi serta bukti-bukti kuat.
Bila kamu bertanya-tanya, ke mana harus melaporkan pelecehan? Petunjuk berikut mungkin bisa membantumu:
- Ke kantor polisi terdekat, mintalah untuk diarahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak.
- Ke Komnas HAM, melalui tiga cara, yakni konsultasi via telepon, pengaduan online di laman resminya, atau mengirimkan berkas pelaporan ke alamat resmi Komnas HAM.
- Ke Komnas Perempuan, melalui media sosial resmi atau email posko pengaduan kekerasan seksual.
- Ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) melalui call center pengaduan di nomor 148.
Dasar hukum
Dasar hukum penuntutan pelecehan seksual diatur dalam UU KUHP Pasal 289 – 296, yang menyebutkan bahwa pelecehan seksual merupakan perbuatan cabul yang melanggar kesusilaan dari salah satu pihak. Sementara itu, dalam KUHP Pasal 281, dijelaskan bahwa siapa pun yang sengaja melanggar kesusilaan bisa diancam pidana penjara atau dikenakan denda.
Baca Juga: Waspada! Ini Berbagai Bentuk Pelecehan Seksual Selain Pemerkosaan
Eps. 34 “Yang Nakal Enaknya Dipenggal”
Ingat, Ini Bukan Kesalahanmu!
Memanggil dengan nada merendahkan, menggoda dengan kedipan mata, atau mengomentari penampilan seseorang dengan nada mengejek kerap dianggap sesuatu yang wajar. Bahkan, tak jarang orang-orang berbalik menyerang korban dengan dalih korbanlah yang menyebabkan pelaku berlaku demikian. Inilah yang membuat korban pelecehan enggan membicarakannya dengan orang lain, apalagi membuat laporan resmi.
Dalam ilmu kriminologi, catcalling mungkin dipicu oleh korban. Misalnya, korban memiliki penampilan yang menarik perhatian atau membuat orang lain merasa tertarik. Namun, persentase kemungkinan ini kecil sekali dan pendapat ini didukung oleh budaya lama yang percaya bahwa hal seperti ini adalah hal yang tabu.
Di sisi lain, pelecehan catcall umumnya terjadi karena keberanian pelaku. Di lingkungan kerja misalnya, pelaku merasa dekat dengan korban sebagai rekan kerja. Kemudian dengan memanfaatkan ini, maka dia berani melakukan pelecehan untuk menunjukkan ketertarikannya.
Jadi, kamu boleh marah, sedih, dan meluapkan perasaan. Namun, jangan menyalahkan diri sendiri. Sebaliknya, cara menghadapi catcalling adalah dengan tegas berkata pada diri sendiri bahwa kamu tidak takut dan yakin bisa membuat pelaku dihukum dan benar-benar jera.
Dampak Pelecehan
Pelecehan seksual di tempat kerja tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pihak perusahaan. Korban akan menderita secara psikologis, menutup diri, stres, bahkan mungkin depresi dan meninggalkan karier. Bagi perusahaan, kejadian ini bisa menghilangkan kepercayaan karyawan serta menurunkan motivasi dan produktivitas kerja.
Baca Juga: Kenali Self Harm dan Cara Mengatasinya
Nah, bila kamu menjumpai, melihat, atau menjadi korban pelecehan seksual di kantor, jangan takut untuk melapor ke pihak perusahaan. Pihak perusahaan pun wajib mendukung dan melindungi korban untuk menghukum pelaku.
Di podcast HRD Bandel: Yang Nakal-nakal Enaknya Dipenggal, kamu bisa cari tahu lebih banyak tentang bagaimana cara menghadapi catcalling di kantor. Yang belum punya aplikasi Noice, jangan tunggu lama-lama, ayo unduh aplikasi Noice di PlayStore atau AppStore!
Eps. 34 “Yang Nakal Enaknya Dipenggal”