Cara Memulai Bisnis startup – Dengan prospek penghasilan melimpah serta menjadi bos untuk perusahaan sendiri, banyak entrepreneur yang tidak sabar membuka bisnis startup. Hanya saja, sebagian dari mereka terlalu meremehkan hal-hal penting sehingga membuat bisnis yang didirikan tidak mampu bertahan lama. Fakta ini bisa dilihat dari survei Constant Contact yang menunjukkan bahwa 84 persen pemilik bisnis kecil harus mengulang kembali usaha mereka dari nol.
Pastinya, kamu tidak ingin seperti itu, kan? Maka dari itu, jangan tergesa-gesa! Baik untuk kamu yang berencana merintis bisnis sendiri maupun memulai lagi dari awal akibat salah langkah, tips-tips berikut bisa menjadi panduan tepat!
Baca juga: Ketahui Penyebab Bisnis Gagal dan Cara Mengatasinya
Cara Memulai Bisnis Startup dari Nol
1. Siapkan Diri untuk Berwirausaha
Sebelum berkutat dengan rincian bisnis startup yang hendak dibangun, coba lihatlah diri sendiri dan lingkunganmu. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
- Kenapa kamu ingin membangun bisnis? Apakah untuk kebebasan, uang, fleksibilitas, atau untuk mengatasi permasalahan yang belum ada solusinya?
- Apa saja keahlianmu?
- Apa yang akan kamu lakukan saat membangun bisnis?
- Manakah industri yang kamu kenali?
- Berapa banyak modal yang berani kamu keluarkan?
- Apakah bisnismu hanya selingan atau menjadi sumber penghasilan utama?
- Apa yang akan bisnismu tawarkan? Produk atau jasa?
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan membantu pikiran agar tetap fokus. Langkah ini bukan untuk menghalangimu mendirikan bisnis, melainkan agar kamu bisa membuat perencanaan. Pasalnya, passion saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan bisnis.
2. Mulai dengan Ide Segar
Apa permasalahan yang ingin kamu selesaikan? Bagaimana solusinya? Supaya bisa membangun bisnis startup yang sukses, ide usaha harus bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Tidak harus ide yang benar-benar baru. Kamu tetap bisa menggunakan ide yang sudah ada, tetapi memperbaruinya sehingga produk atau jasa dapat lebih memuaskan pelanggan. Contohnya,
- menambah fitur produk,
- mengganti tampilan produk menjadi lebih ciamik, dan
- menambah fungsi produk yang telah dicintai oleh banyak pelanggan.
Semisal, kamu ingin membuat produk perawatan wajah. Beberapa bulan belakangan, kandungan asam traneksamat sedang populer di industri kecantikan luar negeri karena dapat memudarkan noda hitam. Namun, belum banyak produk dalam negeri yang menggunakan bahan itu. Berhubung asam traneksamat bisa digabungkan dengan bahan pencerah lain yang populer di Indonesia, seperti niacinamide, kamu bisa menggunakan ide segar ini untuk bisnismu.
3. Lakukan Riset Dasar
Jangan buru-buru menyebarkan ide kepada orang lain! Lakukanlah riset dasar terkait masalah yang ingin bisnismu selesaikan. Riset akan membuat bisnis startup lebih terarah dan memastikan pelanggan tidak kabur untuk mencari solusi yang ditawarkan bisnis lain.
Tidak perlu menghindari ide-ide yang sama dengan kompetitor. Sebaiknya, fokuslah untuk menemukan cara penyelesaian masalah yang berbeda atau lebih unggul dari saingan bisnis.
Misalnya, orang-orang terbiasa menonton film di televisi atau bioskop, bahkan sebelum Netflix ada. Namun, kenapa orang-orang rela mengeluarkan uang untuk berlangganan Netflix? Cari tahu jawabannya dengan melihat ulasan-ulasan pelanggan di berbagai platform.
4. Buat Rencana Bisnis
Setelah menemukan ide dan melakukan riset dasar, saatnya menyusun rencana bisnis startup. Rencana ini bisa berisi detail produk dan jasa yang akan dikembangkan, sikon industri, operasional, dan analisis pasar. Penting juga untuk menulis rencana bisnis terkait pengumpulan modal. Pilih investor yang akan diajak bekerja sama, lalu susunlah rencana untuk menggaet mereka.
5. Kumpulkan Modal Usaha
Setiap bisnis startup dibangun dengan modal yang berbeda-beda. Namun, berapa pun modalnya, kamu harus mencari investor-investor potensial, seperti keluarga, teman, program pinjaman bank, modal ventura, atau investor angel. Kalau tidak bisa memperoleh modal yang cukup, bisnismu akan sulit untuk beroperasi dengan lancar. Faktanya, sekitar 29 persen bisnis rintisan diperkirakan gagal karena kehabisan dana.
6. Bangun Tim dengan Orang-Orang yang Tepat
Banyak risiko yang mengintai bisnis startup ke depannya. Oleh karena itu, sangat perlu untuk mengumpulkan orang-orang yang tepat dalam pendirian usaha. Pertama-tama, kamu bisa mencari bimbingan dari para profesional, seperti akuntan bersertifikasi, ahli asuransi, bankir, dan pengacara. Selanjutnya, bangunlah tim dengan memilih orang-orang, seperti kontraktor, co-founder, dan pegawai-pegawai awal, secara hati-hati.
7. Tentukan Lokasi Bisnis Startup
Semua bisnis startup membutuhkan tempat khusus usaha, baik itu pabrik, kantor, atau toko. Jika belum memiliki tempat, coba pertimbangkan untuk menyewa atau membeli properti.
Banyak bisnis rintisan yang memilih opsi sewa karena modal akan digunakan untuk kebutuhan usaha yang lain. Penyewaan tempat juga cenderung lebih murah. Meski begitu, biaya sewa umumnya tidak dapat diprediksi sehingga kamu harus mengeluarkan dana lebih banyak atau pindah tempat jika harganya naik. Kamu pun tidak bisa membangun aset dengan leluasa di tempat sewa.
Lalu, jangan lupa bangun kehadiran bisnis secara online. Di masa modern ini, akan sulit untuk mengembangkan bisnis rintisan jika tidak aktif di internet. Platform online akan membantu meningkatkan brand awareness dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
8. Lengkapi Legalitas Usaha
Cara memulai bisnis startup selanjutnya adalah melengkapi segala legalitas usaha. Mulai dari lisensi bisnis, pendaftaran merek bisnis, perpajakan, pembuatan rekening bank khusus bisnis, hingga pembuatan kontrak dengan klien atau rekan usaha.
9. Bangun Basis Pelanggan
Terakhir, cara mendirikan startup yang jitu adalah membangun basis pelanggan. Pelanggan yang setia akan meningkatkan penjualan dan kredibilitas perusahaan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai ini, antara lain, mempromosikan produk dan jasa secara rutin, meluncurkan program loyalitas, dan menggunakan pemasaran afiliasi di media sosial.
Baca juga: Cara Memulai Investasi bagi Pemula, Mudah Diterapkan!
Bagaimana? Langkah-langkah yang mudah dimengerti, kan? Dengan penjelasan di atas, semoga kamu dapat membangun bisnis startup secara optimal dan efisien, tanpa mengabaikan hal-hal penting.
Kalau masih bingung, artinya kamu butuh pedoman tambahan. Salah satunya adalah dengan mendengarkan audiobook “How to Start a Start-up” karya ThinkApps di Noice. Buku audio ini memiliki episode yang meringkas langkah-langkah merintis bisnis dari nol yang tidak boleh kamu lewatkan.Penasaran bagaimana isinya? Yuk, dengarkan lewat pemutar konten audio Indonesia versi web atau aplikasi Noice yang bisa diunduh di PlayStore dan AppStore!